Uji Coba Parkir Meter di Bogor Tunggu Mekanisme Perbankan

NERACA

Bogor - Uji coba parkir elektronik atau parkir meter di Kota Bogor, Jawa Barat masih terkendala teknis pembayaran melalui perbankan."Kita masih menunggu dari Bank Mandiri sebagai alat pembayaran bisa tersambung dengan BJB sebagai penerima penerima pembayaran untuk PAD," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Bogor, Rakhmawati di Bogor, dikutip dari Antara, kemarin.

Seperti yang diberitakan sebelumnya Dinas Perhubungan Kota Bogor akan melakukan uji coba parkir sistem parkir baru menggunakan terminal parkir elektronik atau parkir meter di dua jalan protokol pada bulan Agustus. Dua jalan protokol yang ditunjuk sebagai lokasi uji coba yakni Jl Oto Iskandar Dinata atau Otista, dan Jl Surya Kencana.

Penerapan parkir meter selain sebagai upaya penataan transportasi di Kota Bogor, juga untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi parkir. Rencananya jika uji coba bejalan lancar maka akan diberlakukan secara permanen dan diperluas ke sejumlah jalan protokol lainnya, seperti Jl Pajajaran, Jl Juanda dan lainnya.

Rakhmawati mengatakan secara teknis pihaknya sudah siap untuk menerapkan parkir meter. Hanya saja belum bisa diujicobakan karena terkendala dari perbankan."Karena pembayarannya menggunakan sistem elektronik yang kita tunjuk Bank Mandiri. Tinggal menyambungkan antara Bank Mandiri dan BJB saja kendalanya," ujar dia.

Menurut dia, Bank Mandiri sebagai alat pembayaran parkir, sedangkan BJB sebagai pengelola dana pemerintah, karena retribusi parkir masuk sebagai PAD Kota Bogor."Kalau kedua bank ini sudah siap, kita tinggal pasang alat dan uji coba bisa langsung jalan," kata Rakhmawati.

Dinas Perhubungan telah menyiapkan 18 alat terminal parkir meter yang dipasang tiga uni di Jl Otista dan 15 unit di Jl Surya Kencana. Selain pemasangan alat parkir meter, juga dipasang sarana pendukung lainnya seperti kamera pengawas (cctv), termasuk petugas piket malam."Kita juga siapkan juru parkir yang sudah dilatih mengoperasikan parkir meter, membantu masyarakat, karena ini baru pertama kalinya," kata Rakhmawati. Ant