WHO: 75Persen Kematian Akibat Alkohol Terjadi pada Pria

Bahaya alkohol tak dapat dibendung lagi. Laporan teranyar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan sebanyak 3 juta orang di dunia meninggal akibat konsumsi alkohol pada 2016 lalu. Angka itu setara dengan 1 dari 20 kematian di dunia disebabkan oleh konsumsi alkohol. Lebih dari 75 persen kematian akibat alkohol terjadi pada pria.

Laporan yang dipublikasikan pada Jumat (21/9) lalu itu menyebutkan, sebagian besar kematian disebabkan oleh insiden kecelakaan sebanyak 28 persen. Posisi itu diikuti oleh 21 persen kematian akibat gangguan pencernaan dan 19 persen oleh gangguan jantung. Di luar itu, infeksi, kanker, dan gangguan mental menjadi pemicu kematian yang diakibatkan alkohol."Tingkat konsumsi alkohol ini sangat tinggi," ujar salah satu perwakilan WHO, dr Vladimir Ponznyak, mengutip CNN Indonesia.com. Setiap negara, kata dia, seharusnya bisa menerapkan kebijakan-kebijakan yang lebih signifikan untuk mengurangi angka kematian akibat konsumsi alkohol.

Meski 95 persen negara telah memberlakukan pajak alkohol, namun WHO berharap ada lebih banyak kebijakan lain yang dilakukan pemerintah untuk menangkis permasalahan ini. Dalam laporan itu, WHO juga mengestimasi sebanyak 237 juta pria dan 46 juta wanita di dunia terkena dampak buruk dari kebiasaan mengonsumsi alkohol. Eropa merupakan kawasan yang paling 'terinfeksi', diikuti oleh Amerika di posisi kedua.

WHO juga mencatat, alkohol dikonsumsi oleh 2,3 miliar orang di duia. Sebuah jajak pendapat yang dilakukannya menemukan bahwa kebanyakan konsumsi alkohol dimulai sejak usia di bawah 15 tahun.

Sebelumnya, sebuah penelitian menyebutkan bahwa tak ada batas aman konsumsi alkohol. Penelitian itu merespons beberapa studi sebelumnya yang menyebutkan manfaat kesehatan dari konsumsi alkohol dalam volume menengah."Penelitian menjelaskan bahwa konsumsi alkohol secara substantif berdampak pada kesehatan yang buruk. Itu berlaku di seluruh dunia," ujar Max Griswold, salah satu peneliti dari Institute for Health Metrics and Evaluation, mengutip The Independent.

Penelitian itu mengestimasi bahwa mengonsumsi alkohol sekali dalam sehari dapat meningkatkan risiko kanker, diabetes, dan tuberkulosis

BERITA TERKAIT

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…