Pertamina Dongkrak Pasar Ekspor - Pelumas Oli Daur Ulang Kuasai 20% Pasar

NERACA

Jakarta – Setidaknya ada 20% bahkan lebih oli atau minyak pelumas daur ulang yang beredar di pasaran tanah air. Oil daur ulang tersebut sangat mungkin tidak memenuhi standar baku pengoperasian daur ulang sehingga membahayakan mesin kendaraan yang menggunakan.

Manager Produk Development Pelumas PT Pertamina (Persero), Andiranusa menjelaskan, modus pemalsuan oli palsu atau bekas biasanya dicampur dengan menggunakan bahan yang tidak benar, selain itu ada juga palsu dari kualitasnya. “Efeknya memang engga spontan merusak mesin, namun lama kelamaan itu merusak juga,” jelasnya di Jakarta, Kamis.

Menurutnya, untuk mencegah terjadinya pemalsuan oli atau penggunaan oli daur ulang, sejauh ini Pertamina hanya mengandalkan edukasi kepada masyarakat. “Jadi jangan percaya dengan merek terkenal, tapi melihatnya pada kualitas,” ucap dia

Dalam kesempatan itu, Andiranusa juga mengungkap, Pertamina berencana untuk membangun pabrik pelumas (lube oil blending plant) di Asia. Negara yang diincar Jepang atau China.

Dia mengatakan, Pertamina sedang melakukan studi terkait pangsa pasar yang cocok untuk pembangunan pabrik tersebut. “Kita ingin pelajari terlebih dahulu untuk melihat pasar yang cocok di kedua negara tersebut. Seperti kita ketahui, untuk di dalam negeri kapasitas pelumasnya sudah 1,5 juta KL per tahun dari seluruh blending plant. Untuk konsumsi di dalam negerinya hanya berkisar 750 ribu KL per tahunnya. Kapasitas blending plant Pertamina sendiri di dalam negeri kapasitasnya sudah 500 ribu KL per tahun,” terang Adria.

Adria menyebut, Pertamina memilih untuk membangun pabrik pelumas di luar negeri mengingat kapasitas pabrik di dalam negeri sudah melebihi kebutuhan. Hal tersebut juga dilakukan agar dapat melakukan penetrasi ke China dan Jepang.

Untuk menjual pelumas ke pasar luar negeri, imbuhnya, Pertamina berencana untuk menjual dengan harga lebih murah dari harga pesaing.

Menurutnya, persaingan pasar pelumas cukup ketat ditambah dengan saingan Pertamina yaitu multinational company asing. "Oleh karena itu, kita ingin mencari negara yang tidak terlalu brand minded tetapi quality minded, seperti Jepang dan Australia misalnya," ujarnya.

Tahun ini pihak menargetkan jual pelumas hingga 546 ribu KL. Ini berarti hampir dekat dengan jajaran produsen penjual pelumas kelas dunia untuk medium player yang berkisar dari 600 ribu hingga 1 juta KL per tahun.

Adria menjelaskan, target penjualan pelumas di 2011 yang sebesar 546 ribu KL tersebut mengalami kenaikan sebanyak 88 ribu KL dari prognosa sebesar 458 ribu KL di 2010. "Dengan demikian, Pertamina sudah semakin dekat untuk menjadi produsen pelumas kelas dunia," kata Adria.

Dia menyebut, terdapat tiga kelompok produsen pelumas kelas jika mengacu pada peta penjualan pelumas dunia yakni, major player, second major player, serta medium player.

"Penjualan major player berkisar antara 3-6 juta KL/tahun, sedangkan untuk second major player penjualannya berkisar antara 1-3 juta KL/tahun, dan medium player memiliki penjualan berkisar 600 ribu – 1 juta KL/tahun," jelasnya.

Adria menyampaikan strategi Pertamina untuk masuk ke pasar pelumas luar negeri adalah teruma dengan mengandalkan produk yang bernama Fastron. "Sudah tiga tahun ini Pertamina melakukan pemasaran pelumas ke luar negeri, dimulai dari Pakistan dan Uni Emirat Arab dengan merek Zipex. Saat ini pelumas keluaran Pertamina sudah dipasarkan di 10 negara yang di antaranya mencakup Belgia, Pakistan, Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Myanmar, Singapur, Taiwan, Phillipina, Timor Leste, dan Australia," tutur Adria.

BERITA TERKAIT

Kunci Cermat Bermedia Sosial - Pahami dan Tingkatkan Kompetensi Platform Digital

Kecermatan dalam bermedia sosial sangat ditentukan oleh pemahaman dan kompetensi pengguna terkait platform digital. Kompetensi tersebut meliputi pemahaman terhadap perangkat…

IKM Tenun Terus Dipacu

NERACA Jakarta – Dalam menjaga warisan budaya nusantara, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya mendorong pengembangan sektor industri kerajinan dan wastra…

PLTP Kamojang Jadi Salah Satu Rujukan Perumusan INET-ZERO

NERACA Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tengah menyusun Dokumen…

BERITA LAINNYA DI Industri

Kunci Cermat Bermedia Sosial - Pahami dan Tingkatkan Kompetensi Platform Digital

Kecermatan dalam bermedia sosial sangat ditentukan oleh pemahaman dan kompetensi pengguna terkait platform digital. Kompetensi tersebut meliputi pemahaman terhadap perangkat…

IKM Tenun Terus Dipacu

NERACA Jakarta – Dalam menjaga warisan budaya nusantara, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya mendorong pengembangan sektor industri kerajinan dan wastra…

PLTP Kamojang Jadi Salah Satu Rujukan Perumusan INET-ZERO

NERACA Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tengah menyusun Dokumen…