Investor Lokal Lebih Banyak - IHSG di Akhir Tahun Optimis Tembus 6000

NERACA

Jakarta- Seiring dengan pesatnya pertumbuhan investor lokal di pasar modal, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyakini akan mampu mengerek pertumbuhan indeks harga saham gabungan (IHSG). Hingga akhir tahun ini, BEI optimis IHSG bisa menyentuh ke level 6000.

Kata Inarno Djajadi, direktur utama BEI, rasa optimisme IHSG akan kembali tembus ke level 6.000 hingga akhir tahun ini berasal dari mulai imbangnya antara investor lokal dan investor asing yang bertransaksi di pasar saham.”Insya Allah di akhir tahun tembus di 6000 lebih, tapi saya gak berani bilang berapanya, tapi mungkin sudah lebih stabil dari sebelumnya,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, investor saham lokal kini lebih banyak daripada investor asing. Dimana investor lokal sekarang sudah lebih besar dari foreign. Sekarang mungkin 52 sampai 53, persentasenya, dan terus tingkatkan untuk itu. Kendati demikian, Inarno menyebut, penguasaan investor lokal atas pasar saham tidak berkorelasi dengan kenaikan jumlah investor, melainkan investor asing yang keluar.

Data RTI menunjukkan, investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) saham hingga Rp53,45 triliun sejak awal tahun.”Bukan berarti amount asing-nya turun, ini kan dari sisi persentase. Kalau persentasenya naik kan di sananya kecil, tapi dari segi absolut-nya enggak turun," ucapnya.

Inarno tidak menyebut secara pasti berapa jumlah investor lokal dan asing. Namun, data BEI menyebut, jumlah investor yang terdaftar di pasar saham hingga awal September 2018 sekitar 759.000 orang. BEI, lanjutnya terus berupaya minat investor domestik untuk lebih banyak masuk ke pasar saham. Namun, hal ini tidak berarti bahwa pihaknya membatasi investor asing masuk ke Indonesia. "Kita harapkan ke depannya porsi lokalnya itu lebih tinggi lagi," katanya.

Untuk menambah investor lokal, BEI telah menyiapkan sejumlah strategi. Salah satunya merevitalisasi indeks future supaya bisa melampaui kinerja IHSG. Kendati demikian, dia tidak bisa memastikan kapan langkah ini akan dilakukan.”Secepatnya. Inisiatifnya mungkin bertahap, mulai dari indeks future terus nanti yang lain-lainnya. Tapi yang lainnya juga untuk SLB, securities lending and borrowing," ucapnya.

Menurut Inarno, pendalaman pasar merupakan kunci supaya bursa RI lebih tahan terhadap gelolak eksternal.”Kita targetkan growth ritel kita kuatkan. Jadi deepening market kita lihat dari sisi supply-nya, dari produk-produknya kita tingkatkan. Tapi, dari sisi demand-nya, ritelnya kita tekankan,”tandasnya.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…