Terbitkan Saham Baru - Merdeka Copper Raup Dana Rp 1,33 Triliun

NERACA

Jakarta – Eksplorasi tambang emas PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) makin lebih leluasa dan agresif seiring dana segar yang diraih perseroan lewat penerbitan saham baru atau rights issue. Dimana emiten tambang emas ini, meraih dana segar di pasar senilai Rp 1,33 triliun lewat aksi korporasi tersebut. Seluruh saham yang baru terbit mencapai 594,93 juta saham diserap seluru oleh para pemegang saham MDKA.

PT Provident Agro Tbk (PALM) yang bertindak sebagai standby buyer (pembeli siaga) gagal untuk menyerap seluruh saham yang diterbitkan MDKA. Penyerapan saham yang tersisa tersebut rencananya akan dilakukan melalui anak usaha PALM yakni PT Sawarna Arta Mandiri (SAM).”Karena sudah diserap semua oleh pemegang saham yang existing, makanya PALM tidak jadi," kata Adi Adriansyah, Corporate Secretary MDKA di Jakarta, kemarin.

Sementara itu, sebelum perubahan jumlah transaksi rights issue, perseroan sempat menargetkan untuk menerbitkan saham sebanyak 933,33 juta unit saham senilai US$ 150 juta atau Rp 2,12 triliun. Sehingga sisa dari jumlah saham tersebut akan diterbitkan perseroan hingga jangka waktu yang telah disediakan yakni hingga 2019 mendatang.”Sisanya nanti kami pelajari lagi karena masih ada waktu satu tahu, karena kalau dengan US$ 96 juta yang kami dapat saat ini sudah cukup,"ujarnya.

Nantinya, sekitar US$ 77,96 juta dana dari hasil rights issue tersebut digunakan untuk pembayaran kembali seluruh kewajiban perseroan kepada beberapa kreditur. Sedangkan sisanya, akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja perseroan di masa mendatang beserta entitas anak usaha MDKA. Kemudian di akhir pekan kemarin, terdapat transaksi crossing saham MDKA senilai Rp 662,28 miliar.

Perseroan sendiri belum memastikan siapa pihak yang melakukan transaksi tersebut. Tetapi perseroan memastikan bahwa transaksi tersebut bukanlah bagian dari sisa penerbitan rights issue yang akan diterbitkan perseroan mengingat MDKA belum memastikan jadwal dan rencana penerbitan saham tersebut.

Sebagai informasi, tahun ini perseroan menargetkan untuk memproduksi emas hingga 170 ribu troi ons. Sebelumnya pada tahun lalu produksi emas perseroan sebanyak 147 ribu troi ons. Hingga semester I-2018, produksi emas perseroan tercatat sebanyak 83,71 ribu troi on emas dan berhasil dijual dengan harga US$ 1.325 per satu troin ons.”Tahun ini target peremukan bijih, penumpukan dan pengolahan emas sebanyak 4 juta ton. Target tersebut sejalan dengan ekspansi lapisan oksida perseroan sebesar dua kali lipat menjadi 8 juta ton per tahun dan akan rampung pada kuartal I-2019 mendatang," ungkap Adi.

Selain itu, saat ini perseroan telah menyelesaikan ekspansi pertambangan tembaga di Pulau Wetar Maluku dengan mengakuisisi Finders Resources Limited (FRL). MDKA belum memperkirakan kontribusi pendapatan yang diraih melalui ekspansi tersebut, namun dipastikan akan berdampak maksimal pada pendapatan perseroan kedepannya. Mengingat fasilitas produksi tembaga yang dihasilkan FRL mencapai 38 juta ton per tahunnya.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…