Jamkrindo Syariah Kuasai Pasar Penjaminan Syariah

 

 

 

NERACA

 

Jakarta – PT Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) Syariah mencatatkan kinerja yang cukup mentereng. Pada 2015, PT. Jamkrindo Syariah memberikan penjaminan dengan total nilai sebesar Rp4 triliun. Dari tahun ke tahun penjaminan terus meningkat dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi, sebesar 74,89% per tahun dari tahun 2015 sampai dengan 2017. “Bahkan pada periode Januari hingga Agustus 2018, volume penjaminan telah mencapai Rp13, 2 triliun," kata Plt Direktur Utama PT Jamkrido Syariah Gatot Suprabowo, seperti dikutip kemarin. 

Gatot menjelaskan, dari penjaminan senilai tersebut, Imbal Jasa Kafalah pada tahun 2015 adalah sebesar Rp36,8 miliar. Seperti halnya penjaminan yang meningkat dengan cepat, pertumbuhan Imbal Jasa Kafalah (IJK) mengalami pertumbuhan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan volume penjaminan. Pada periode yang sama, pertumbuhan perolehan IJK cash basis sebesar 109,27% dan perolehan IJK cash basis periode Januari hingga Agustus 2018 adalah sebesar Rp 213,9 miliar.

Peningkatan peroleh IJK cash basis disamping dikarenakan oleh adanya pertumbuhan bisnis juga akibat adanya perubahan komposisi produk, dimana di tahun-tahun terakhir, komposisi penjaminan cash loan dengan jangka waktu yang relatif panjang sudah dibandingkan dengan penjaminan non cash loan yang relative pendek, mendekati angka 50%.

Komposisi tersebut cukup bagus, karena akan membuat volatilitas pendapatan penjaminan secara accrual makin baik. Dari sisi total aset, aset Jamkrindo Syariah di akhir 2015 sebesar Rp288,5 miliar, dan pada posisi akhir Agustus 2018 telah mencapai Rp636,9 milyar, atau meningkat sebesar 221% dibandingkan asset di tahun 2015. Dari sisi kemampuan memupuk keuntungan, return on equity Jamkrindo Syariah yang pada akhir tahun 2015 baru sebesar 2,66%, pada akhir Agustus 2018 telah
mencapai 10,21%.

Apabila dilihat dari pangsa pasar penjaminan syariah dengan parameter berupa Total IJK Accrual dan IJK yang ditangguhkan, market share Jamkrindo Syariah adalah sebesar 65,60%. "Angka tersebut menunjukkan Jamkrindo Syariah telah mampu menguasai pasar penjaminan syariah," katanya. PT. Jamkrindo Syariah saat ini memiliki 1 Kantor Pusat (Jakarta) dengan 10 jaringan layanan (Medan, Palembang, Bandung, Surabaya, Aceh, Semarang, Pontianak, Banjarmasin, Makasar, Mataram). Pada tahun 2019, PT. Jamkrindo Syariah berencana akan menambah 18 jaringan layanan baru di beberapa kota di Indonesia.

 

BERITA TERKAIT

Kredit Perbankan Meningkat 12,40%

    NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengatakan kredit perbankan meningkat 12,40 persen secara year on year (yoy) pada triwulan I-2024,…

Bank Saqu Catat Jumlah Nasabah Capai 500 Ribu

    NERACA Jakarta – Layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) yaitu Bank Saqu mencatat jumlah nasabah…

Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD untuk Dukung Transaksi Non Tunai

    NERACA Jakarta – Bank DKI menggandeng komunitas Mini 4WD untuk memperkenalkan aplikasi JakOne Mobile sebagai upaya mendukung penerapan…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Kredit Perbankan Meningkat 12,40%

    NERACA Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengatakan kredit perbankan meningkat 12,40 persen secara year on year (yoy) pada triwulan I-2024,…

Bank Saqu Catat Jumlah Nasabah Capai 500 Ribu

    NERACA Jakarta – Layanan perbankan digital dari PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) yaitu Bank Saqu mencatat jumlah nasabah…

Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD untuk Dukung Transaksi Non Tunai

    NERACA Jakarta – Bank DKI menggandeng komunitas Mini 4WD untuk memperkenalkan aplikasi JakOne Mobile sebagai upaya mendukung penerapan…