Targetkan Dana Kelola Rp 1,5 Triliun - Shinhan AM Siapkan RDPT Untuk Pasar Korsel

NERACA

Jakarta – Guna memenuhi target dana kelolaan hingga akhir tahun ini sebesar Rp 1,5 triliun, PT Shinhan Asset Management (AM) akan memaksimalkan penjualan produknya untuk investor asing. Tak hanya produk konvensional, perseroan juga menyiapkan investasi alternatif untuk pasar global.

Rencananya, perusahaan yang bermarkas pusat di Korea Selatan itu akan menerbitkan reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) untuk investor asal Negeri Ginseng tersebut.”Kami sedang mempelajari produk RDPT khusus untuk investor di Korea Selatan (Korsel). Mudah-mudahan tahun ini bisa diluncurkan," kata Direktur Utama PT Shinhan Asset Management, Tjiong Toni di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, proyek yang akan dijadikan aset dasar dalam penerbitan RDPT itu adalah properti yang dikerjakan oleh perusahaan swasta. Adapun dana yang diincar dari investasi alternatif ini di kisaran Rp300 miliar hingga Rp500 miliar. Toni meyakini, penetrasi pasar di Korea Selatan akan berhasil. Berdasarkan riset yang dilakukan perseroan, investor di negara tersebut sebenarnya banyak yang ingin masuk ke pasar modal di Tanah Air. Hanya saja selama ini akses dan produk yang tersedia masih belum diminati."Kami akan bersinergi dengan Shinhan untuk market Korea Selatan, karena banyak yang ingin masuk ke Indonesia tapi masih belum memahami kondisi pasar," ujarnya.

Apalagi, Indonesia menjadi satu-satunya negara di luar Korea Selatan yang menyediakan jasa manajer investasi dari Shinhan Financial Group. Dengan kata lain, peluang Shinhan Asset Management untuk masuk ke pasar global melalui sinergi induk usaha sangat besar. Asal tahu saja, PT Shinhan Asset Management menaikkan target dana kelolaan atau asset under management (AUM) pada tahun ini. Awalnya, perseroan menargetkan AUM senilai Rp1 triliun kemudian menjadi Rp1,5 triliun. Adapun per saat ini, total dana kelolaan yang dihimpun mencapai Rp1,3 triliun.

Kata Tjiong Toni, pencapaian Rp 1,3 triliun didapat saat masih Archipelago dan belum termasuk dana kelolaan setelah berubah menjadi Shinhan. Per 12 September lalu, PT Archipelago Asset Management telah berubah nama menjadi PT Shinhan Asset Management setelah perusahaan asal Korea Selatan itu membeli seluruh dan sebagian saham kepemilikan PT Erdikha Elit Capital dan PT Erdikha Investama di Archipelago.

Toni menambahkan, setelah perubahan nama ini perseroan telah menyiapkan berbagai strategi. Salah satunya adalah dengan merilis produk baru, yakni reksa dana syariah dan reksa dana pendapatan tetap."Kami juga akan menguatkan sinergi dengan Shinhan untuk mengembangkan pasar di Korea Selatan. Intinya kami juga akan memaksimalkan pasar untuk investor asing," ujarnya.

Porsi jumlah investor yang akan disasar oleh perusahaan tersebut setara, yakni 50% untuk investor lokal dan 50% untuk investor asing baik yang berasal dari institusi maupun investor ritel. "Tapi semakin banyak semakin baik. Dari sisi dana tentu mereka [asing] jauh lebih besar, apalahi Shinhan itu dananya juga besar,”jelasnya.

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…