KOTA SUKABUMI
Peluang Bisnis Hidroponik yang Menjanjikan
NERACA
Sukabumi - Pola tanam dengan cara hidroponik ternyata menjadi peluang usaha yang menjanjikan. selain tidak memakan lahan yang cukup luas, ternyata sistem tersebut bisa memberikan hasil tanaman yang cukup higienis."Sistem tanam hidroponik ini memberikan peluang bisnis yang menjanjikan, karena selain tidak perlu memakan lahan yang banyak, juga hasil tanamnya juga memikat," ujar pemilik Farmer House Hidroponik Sukabumi Endud Badrudin, Selasa (18/9).
Apalagi, kata Endud, saat ini masyarakat sudah banyak membutuhkan tanaman ataupun sayuran untuk dikonsumsi dengan hasil tanam hidroponik, tak heran jika permintaan semakin tinggi."Masyarakat sudah banyak minta sayuran hasil dari hidroponik, karena selain higienis juga rasanya lain dengan sistem ditanam di tanah," ujarnya.
Saat ini saja yang melakukan sistem hidroponik bisa dikatakan sudah menjadi tren, namun banyak juga yang tidak menekuni sistem pola tanam tersebut. Sebab, untuk memenuhi permintaan dikonsumen masih tergolong kurang."Padahal bukan konsumen secara individu saja yang meminta, sekelas hotel dan restoran juga mereka minta dipasok yang cukup besar. Tapi saat ini pegiat hidroponik hanya mampu sekitar 20 persen untuk memenuhi kebutuhan di pasaran,” bebernya.
Endud juga mengungkapkan, jika pola tanam hidroponik ini benar-benar menjadi bisnis yang menjanjikan. Pasalnya, dengan lokasi sekitar 100 meter yang dimilikinya, bisa menghasilkan 5-7 juta perbulan. Apalagi kalau dengan lahan yang lebih luas lagi, berapa omset yang akan didapat."Lahan saya kan cuman 100 meter, dan itu bisa menghasilkan jutaan rupiah," bebernya.
Endud juga mengatakan, jika pegiat hidroponik di Sukabumi sudah cukup banyak, untuk itu dirinya berencana akan membuat koperasi, dengan tujuan menjalin kemitraan dengan pegiat hidroponik."Saya mencoba akan membuat satu koperasi yang berkaitan dnegan hidroponik," ujarnya.
Saat ini Endud sendiri hanya bisa memasarkan ke pelanggan langsung ketika sudah musim panen, dengan begitu pelanggan ada yang langsung datang ke lokasi ataupun minta dikirim. Bahkan aku Endud, dirinya pernah memasarkan ke supermarket, karena belum mampu memenuhi pesanan akhirnya terhenti."Supermarket permintaanya sangat luar biasa, termasuk hotel dan restoran yang seharinya meminta 20 sampai 30 kilo, sedangkan saya hanya mampu 5-10 kilo. Makanya niat saya untuk membuat koperasi itu, salah satunya untuk memenuhi permintaan dipelanggan," pungkasnya. Arya
NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…
NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…
NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…
NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…
NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…
NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…