WSBP Bukukan Pendapatan Rp 5,02 Triliun

NERACA

Jakarta – PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mencatatkan pendapatan usaha hingga per Agustus 2018 sebesar Rp 5,02 triliun. Kemudian, dari sisi laba, perusahaan berhasil memperoleh laba sebesar Rp 892,32 miliar. WSBP juga berhasil membukukan nilai kontrak baru per Agustus 2018 sebesar Rp 4,08 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Perseroan juga mengungkapkan, kontrak baru ini berasal dari sejumlah proyek besar antara lain addendum proyek jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi, proyek jalan tol Cibitung-Cilincing, proyek jalan tol Cimanggis-Cibitung, dan proyek lainnya. Selain itu, WSBP berhasil membukukan penerimaan termin sebesar Rp 6,55 triliun hingga per Agustus 2018.

Penerimaan ini berasal dari proyek Jalan Tol Pemalang-Batang, proyek Jalan Tol Batang-Semarang, proyek jalan tol Pematang Panggang - Kayu Agung, proyek jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) dan proyek lainnya. Angka ini naik sebesar 364% dibanding penerimaan termin pada periode yang sama di tahun 2017 sebesar Rp 1,41 triliun. Penerimaan termin ini berasal dari beberapa proyek besar,yaitu proyek jalan tol Pasurian-Probolinggo, proyek pelabuhan Kuala Tanjung, proyek jalan tol Manado-Bitung, proyek LRT Palembang, proyek jalan tol Solo-Kertosono, dan proyek lainnya. 

Dengan Kinerja yang positif ini, perusahaan pun sudah memiliki strategi untuk memacu pertumbuhan, yaitu dengan melakukan diversifikasi produk ke lini bisnis pada proyek jalan dan jembatan, kereta api, residensial, dan energi. Kedua, WSBP melakukan ekspansi supply chain dengan mengakuisisi quarry, transporter, dan besi/baja masih dalam tahap feasibility study.

Tidak hanya itu, guna mendukung komitmen untuk menciptakan inovasi produk dan meningkatkan kualitas produk, WSBP membangun sebuah pusat laboratorium/lab di Karawang terdiri dari 3 lantai dengan luas total 1,1 ha dan luas bangunan 2.261 m2. Pembangunan lab ini merupakan langkah WSBP untuk semakin melengkapi lab-lab yang sudah dimiliki sebelumnya di setiap Plant. Lab ini diperuntukkan untuk kegiatan penelitian guna menunjang lahirnya produk dan inovasi agar dapat terus melaksanakan pembangunan proyek-proyek secara lebih maksimal.

Tahun ini, WSBP menggangarkan belanja modal Rp1,1 triliun dan membidik kapasitas produksi 3,75 juta ton per tahun. Saat ini, WSBP telah mengantongi nilai kontrak Rp2,97 triliun sampai dengan Juni 2018. Dengan demikian, total nilai kontrak dikelola perseroan mencapai Rp15,93 triliun. Dengan demikian, sampai dengan Juni 2018, perseroan telah mencapai 25,78% nilai kontrak baru dari target yang dipasang tahun ini. Perseroan membidik perolehan kontrak baru Rp11,52 triliun pada 2018.

Di sisi lain, WSBP mendapatkan pembayaran termin senilai Rp5,21 triliun sampai dengan Juni 2018. Jumlah itu didapatkan dari pekerjaan beberapa proyek seperti ruas jalan tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…