Lunasi Obligasi Jatuh Tempo - Pefindo Naikkan Peringkat Antam Jadi A-

NERACA

Jakarta - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menaikan peringkat PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan Obligasi I (2011) menjadi idA- dengan prospek stabil (stable) dari sebelumnya idBBB+. Informasi tersebut disampaikan Pefindo dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Pefindo menjelaskan, peringkat tersebut juga diberikan kepada obligasi seri A milik perseroan senilai Rp 900 miliar yang akan jatuh tempo pada 14 Desember 2018 mendatang. Obligor dengan peringkat idA memiliki kemampuan yang kuat dibanding obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya. Walaupun demikian, kemampuan obligor mungkin akan terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi dibandingkan obligor dengan peringkat lebih tinggi. Tanda Kurang (-) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif lemah dan di bawah rata-rata kategori yang bersangkutan.

Lebih lanjut, ANTM berencana melunasi obligasi yang akan jatuh tempo tersebut dengan menggunakan fasilitas pinjaman bank. Kenaikan peringkat disebabkan oleh membaiknya arus kas perusahaan seiring dengan pertumbuhan kinerja operasi dan penjualan komoditas utama Perusahaan berbasis nikel, emas dan bauksit. Hal ini juga didukung dengan diperolehnya kuota ekspor mineral terbatas dari pemerintah ditengah membaiknya harga komoditas global terutama komoditas nikel dan emas.

Pada tahun ini, ANTM telah memperoleh kuota ekspor bijih nikel sebesar 3,9 juta wet metric ton (wmt) dan bijih bauksit sebesar 840 ribu wmt. Belum lama ini Agustus 2018, perseroan telah mengeluarkan dana prelimenary sebesar Rp 1,24 miliar. Kegiatan eksplorasi tersebut berfokus pada komoditas emas, nikel dan bauksit. Eksplorasi emas Antam pada bulan lalu dilakukan di dua tempat, yakni di Pongkor dan Cibaliung. Kegiatan yang dilakukan di Pongkor adalah model geologi dan pengeboran.

Sedangkan di Cibaliung kegiatan yang dilakukan yaitu pemetaan geologi dan pengukuran lintasan geofisika. Total biaya eksplorasi prelimenary emas ANTM pada bulan lalu mencapai Rp 700,63 juta. Pongkor adalah wilayah aset emas ANTM yang dalam dua tahun akan tutup jika perusahaan tidak menemukan tambahan cadangan.

Selanjutnya eksplorasi nikel ANTM dilakukan di daerah Pomalaa dan Topunupaka, Sulawasi Tenggara, ANTM juga melakukan tinjauan ke beberapa daerah prospek. Di daerah Pomalaa dan Topunopaka kegiatan yang dilakukan oleh ANTM diantaranya, percontoan core, loging core, pemboran single, pengukuran grid, preparasi dan analisa conto laboratorium. Total biaya eksplorasi prelimenary nikel ANTM pada bulan lalu Rp 463,09 juta.

Sementara untuk komoditas bauksit di lapangan, pada bulan Agustus lalu ANTM masih menyusun rencana dan strategi kegiatan dengan jumlah pengeluaran sebesar Rp 73,07 juta.

 

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…