Laba Bersih Lautan Luas Menyusut 24,71%

NERACA

Jakarta - PT Lautan Luas Tbk (LTLS) mencatatkan laba bersih di semester pertama 2018 sebesar Rp 64 miliar. Laba ini menurun 24,71% jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 85 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Perseroan menjelaskan, laba bersih menurun lantaran di periode tersebut pendapatan menyusut 2,90% menjadi Rp 3,35 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 3,45 triliun. Selain itu ada peningkatan dari beban usaha menjadi Rp 411 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 401 miliar. Namun, perusahaan yang bergerak dibidang distribusi dan manufaktur bahan kimia ini mampu meningkatkan margin laba kotor menjadi 18,08% dari tahun sebelumnya yang sekitar 16,93%.

LTLS berusaha meningkatkan segmen bisnis mereka di manufaktur dan segmen pendukung & jasa. Saat ini, LTLS memiliki tiga komposisi bisnis segmen yakni distribusi, manufaktur dan pendukung & jasa. Hingga semester I 2018, komposisi pendapatan dari tiga bisnis segmen tersebut mayoritas disumbang dari distribusi sebesar 47%, manufaktur 44% dan pendukung & jasa sebesar 10%. Targetnya, komposisi pendapatan ke depan akan menjadi distribusi 45%, manufaktur 45% dan sisanya di segmen pendukung & jasa sebesar 10%.

Sebagai informasi, emiten bahan kimia dasar ini menargetkan pendapatan hingga akhir tahun tumbuh antara 15%-20%. Maka guna memenuhi target tersebut, perseroan akan meningkatkan kualitas produk. Perseroan menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebanyak Rp 200 miliar. Sumbernya berasal dari kas internal dan pinjaman bank. Dimana capex tersebut untuk mendanai peningkatan kapasitas produksi setiap pabrik anak usaha.

Lautan Luas memiliki 17 fasilitas manufaktur. Perinciannya, 14 di Indonesia, dua di China dan satu di Vietnam. Lautan Luas menjalankan aneka bisnis mulai dari produksi krimer, pengolahan air, penjualan bahan kimia dan perawatan air atau water treatment. Mereka juga menghasilkan bahan baku produk perawatan tubuh dan menjalankan bisnis agri.

Khusus untuk krimer, lautan Luas mengoperasikan pabrik berkapasitas terpasang 61.600 ton per tahun. Target mereka adalah meningkatkan utilitas pabrik dari 50% saat ini menjadi 70%. Selain aneka bisnis tadi, Lautan Luas juga tengah getol memasarkan produk Fiber Creme. "Salah satu produk yang kami terus genjot yakni merek Fiber Creme," kata Ridwan Adipoetra, Head of Corporate Communications PT Lautan Luas Tbk.

Fiber Creme merupakan bahan makanan yang terbuat dari serat sayuran, oligosakarida dan minyak kelapa. Mayoritas pelanggannya adalah perusahaan kopi dan sereal. Bisnis tersebut berjalan melalui PT Lautan Natural Krimerindo.

 

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…