Genjot Kapasitas Daya Tampung - IPCC Bidik Pertumbuhan Pendapatan 15%

NERACA

Jakarta – Berambisi menjadi perusahaan layanan terminal kendaraan terbesar di Asia sebagai dan nomor lima di dunia, PT Indonesia Kendaraan Terminal Indonesia Tbk (IPCC) terus agresif menambah kapasitas lahan parkir baru dari saat ini 31 hektar menjadi 89,5 hektar di 2022. Sementara dari kapasitas daya tampung kendaraan dari 700 ribu unit kendaraan menjadi 2,1 juta unit kendaraan.

Kata Direktur Utama IPPC, Chiefy Adi Kusmargono, dengan kapasitas menampung kapasitas 2,1 juta unit kendaraan, maka target pendapatan bisa tumbuh 15%. Kemudian untuk mengejar target tersebut, penambahan kapasitas lahan terus dilakukan dengan dana dari hasil IPO. “Perluasan lahan usaha tadi mulai dilakukan pada tahun ini, dengan tambahan lahan seluas 3 ha. Di atas lahan tersebut IPPC membangun gedung parkir lima lantai. Dimana setiap 1 ha lahan akan memiliki kapasitas 10.000 unit mobil,” ujarnya di Jakarta, kemarin.

Penambahan kapasitas tersebut menurutnya merupakan antisipasi perusahaan terkait perkiraan kenaikan bisnis. Salah satunya adanya rencana Toyota untuk mengalihkan distribusi mobil ke Australia yang selama ini dipasok dari Thailand menjadi ke Indonesia. Pasar mobil di Autralia menurutnya sangat potensial mencapai 1,2 juta unit per tahun, apalagi tak ada pabrik mobil di negeri Kangguru tersebut. “Kita harap suplai mobil ke Australia beralih ke Indonesia karena faktor jarak yang lebih dekat sehingga efektif, efisien dan juga hemat biaya bagi produsen mobil,” ujarnya.

Selain itu, IPPC juga berharap suplai mobil dari Eropa ke Australia bisa transit di Indonesia melalui IPPC bukan transit di negara lain seperti Singapura. Terkait rencana ekspansi tadi, IPPC siap menggelontorkan dana investasi yang diperoleh dari initial public offering (IPO) yang digelar pada 9 Juli 2018. Pada aksi korporasi tersebut dikatakan Chiefy pihaknya telah mengantongi dana sebesar Rp 821 miliar. “Dana tadi cukup buat rencana ekspansi kita, selain itu kami juga tidak punya utang sehingga ruang pendanaan masih sangat luas,” ujarnya

Hingga September 2018, IPPC menurutnya telah mengalokasikan dana untuk keperluan ekspansi sebesar Rp 77 miliar. Sementara di tahun 2019 IPPC mengalokasikan Rp 87 miliar. Selain itu dana IPO juga digunakan untuk pembayaran sewa dimuka lahan ke induk usaha Pelindo II sebesar Rp 320 miliar selama lima tahun, dari lama kontrak sewa selama 15 tahun.

Pengembangan usaha, menurut Chiefy juga diperluas ke pelebuhan-pelabuhan di sejumlah kota seperti Lampung, Pontianak dan Makassar. Untuk sementara, IPCC menurutnya baru menjadi operator dermaga Tanjung Priok yang menghubungkan ke Lampung. Di semester II, IPCC menurutnya juga akan menjadi operator di dermaga yang ada di pelabuhan Lampung. “Jadi nanti bongkar muat dari Lampung ke Tanjung Priok oleh kami, begitu juga sebaliknya,” ujarnya.

Setelah Lampung, per 1 Oktober 2018, IPCC juga akan menjadi operator terminal kendaraan di sejumlah Pontianak dan Makassar. Lokasi lain seperti Pelembang dan Samarinda menjadi sasaran selanjutnya. Terkait kinerja keuangan, emiten yang sebanyak 72% sahamnya dikuasai oleh Pelindo II dan 28% saham publik tersebut menargetkan pertumbuhan laba bersih sebanyak 70% di akhir 2018 dari perolehan laba tahun 2017 sebesar Rp 130 miliar. “Melihat data per Agustus tampaknya target pertumbuhan akan tercapai,” ujarnya.

Sementara kontribusi dari ekspansi yang dilakukan, baik penambahan lahan di Pelabuhan Jakarta maupun di lokasi lain menurutnya nantinya akan mendatangkan tambahan laba bersih sebesar 10%-15% setiap tahun. Target tersebut menurutnya merupakan target moderat, seiring makin tingginya permintaan ekspor. (bani)

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…