Genjot Pertumbuhan Investor - BEI Bakal Rilis Indeks Saham-Saham Likuid

NERACA

Jakarta – Dalam rangka menggenjot pertumbuhan investor lokal lebih banyak lagi dan transaksi di pasar lebih likuid, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mempersiapkan berbagai produk investasi di pasar modal. Teranyar, pihak BEI menyiapkan indeks saham baru yang mirip dengan indeks LQ45. Indeks baru ini diharapkan dapat menjadi branchmark ataupun acuan baru bagi para investor ritel maupun institusi.

Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi mengatakan, pihaknya sudah melakukan diskusi dengan para manajer investasi terutama yang sudah banyak menerbitkan fund berbasis indeks. “Kami sudah lakukan hearing. Dan, berdasarkan masukan mereka, kami akan menerbitkan indeks baru yang likuid seperti LQ45 most liquid dan melihat juga dengan free float-nya yang besar dan tersebar,” ujar Hasan di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, kriteria saham yang dapat masuk di indeks baru ini antara lain dari tingkat likuiditas saham, free float saham dan penyebaran di kalangan investor yang cukup memadai. Sebelumnya di indeks LQ45, kriteria free float ini belum dimasukkan. Indeks brachmark lain seperti MSCI pun sudah memasukan free float saham menjadi kategori indeks. “Simulasi kami akan lakukan di kuartal IV tahun ini. Targetnya dapat meluncur di awal Januari 2019,” ujar Hasan.

Menurut Hasan, para manajer investasi pun berpendapat bahwa mereka akan lebih mudah menempatkan portofolio jika jumlah penghuni indeksnya di atas 50 emiten.”Untuk indeks baru ini angka-angka pastinya masih kami godok internal yang jelas jumlah maksimalnya 70, emiten dengan market cap besar juga dipertimbangkan. Backtesting sekitar 5 tahunan. Yang jelas, penghuninya lebih selektif dari LQ45,”paparnya.

Asal tahu saja, di era kepemimpinan Tito Sulistio, BEI telah merilis tiga indeks baru. Yaitu, indeks syariah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan indeks dividen. Penerbitan indeks saham ini akan membantu pelaku pasar modal (investor), khususnya pemula dalam berinvestasi di bursa saham. Hadirnya indeks baru merupakan gambaran pesatnya pertumbuhan indeks harga saham gabungan  (IHSG) dan jumlah emiten yang tercatat di pasar modal.

Saat ini ada sekitar 15 indeks yang aktif, baik yang diluncurkan bursa maupun yang diluncurkan entitas lain. Beberapa indeks yang diluncurkan BEI adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan indeks LQ45. Sedangkan beberapa indeks yang diluncurkan oleh eksternal bursa adalah Kompas100, MNC36, dan Investor33. Sebelumnya di penghujung tahun 2017 kemarin, BEI meluncurkan Indeks IDX Small-Mid Cap (SMC) yang merupakan saham-saham dengan kapitalisasi pasar kecil dan menengah yang terdiri dari IDX SMC Composite dan IDX SMC Liquid . Peluncuran kelompok indeks IDX yang baru ini dilakukan karena adanya kebutuhan akan alternatif jenis indeks saham yang baru lantaran saat ini sebagian besar indeks saham yang ada di BEI hanya mengukur performa saham dengan kapitalisasi pasar yang besar. 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…