Mahaka Media Catatkan Rugi Rp 7,32 Miliar

NERACA

Jakarta – Di semester pertama tahun 2018, PT Mahaka Media Tbk (ABBA) mencatatkan rugi bersih Rp 7,32 miliar. Angka ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 1,12 miliar. Perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menjelaskan, kenaikan rugi disebabkan adanya penurunan dari sisi penjualan bersih perusahaan.

Tercatat penjualan bersih turun 33,18% yoy menjadi Rp 90,36 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 135,23 miliar. Kendati demikian, dari sisi aset, terdapat peningkatan yang cukup signifikan menjadi Rp 533,65 miliar, naik dari tahun sebelumnya sebesar Rp 428,22 miliar. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan pada akun investasi pada efek ekuitas yang diantaranya adalah peningkatan penerbitan buku baru, pembelian gameboard dan peningkatan uang muka untuk inhouse production dan news.

Kemudian dari sisi liabilitas pun meningkan menjadi Rp 339,23 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 309,46 miliar. Pun dari sisi ekuitas meningkat menjadi Rp 194,41 milar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 118,76 miliar. Meskipun demikian, perseroan masih menaruh asa di tahun politik ini bisa meraup cuan iklan politik guna mendongkrak kinerja keuangan. Direktur Utama ABBA, Adrian Syakawie pernah bilang, tahun politik ini berharap pemasukan dari iklan akan bertambah karena biasanya di musim kampanye belanja iklan akan meningkat. “Harusnya berpotensi meningkatkan iklan (di tahun politik) minimal 10%,” ujarnya.

Perseroan mencatatkan kenaikan pendapatan dari segmen sirkulasi dan iklan surat kabar di semester pertama sebesar 14,67% yoy menjadi Rp 39,44 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 34,39 miliar. Secara total penjualan bersih, pendapatan ABBA turun jadi Rp 90,36 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 135,23 miliar. Kontribusi terbesar penjualan masih disumbang oleh sirkulasi, iklan surat kabar kemudian disusul oleh event organizer sebesar Rp 21,70 miliar.

Menurut Adrian Syakawie, ada beberapa faktor yang menyebabkan iklan naik di semester I 2018. Salah satunya karena terdapat bulan suci Ramadan. Perseroan, lanjutnya, saat ini fokus utama perusahaan adalah menekan rugi. Dia berharap kerugian bisa ditekan hingga bisa menyentuh break event point. Pun pihaknya masih akan fokus mendulang pendapatan dari iklan. “Strateginya dengan tetap dorong pendapatan dan menjaga margin. Iya (fokus di iklan) karena margin terbesar masih dari iklan bisa sekitar 20%-25%,” ujar Adrian.

Adrian mengaku masih belum ada ekspansi bisnis di tahun 2018 ini. Pihaknya masih akan fokus di pengembangan bisnis yang sudah ada.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…