Renuka Coalindo Catatkan Rugi US$ 58.545

NERACA

Jakarta –Perfomance kinerja PT Renuka Coalindo Tbk (SQMI) di kuartal kedua tahun ini masih membukukan raport merah. Pasalnya, perseroan membukukan kerugian senilai US$ 58.545 (Rp 848,90 juta, kurs Rp 14.500/US$). Jumlah kerugian tersebut naik dari rugi di periode yang sama di tahun sebelumnya dengan kerugian sebesar US$ 57.846 (836,76 juta). Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Pada periode April hingga Juni 2018 ini perusahaan sudah berhasil mengantongi pendapatan senilai US$5.000 (Rp 72,50 juta). Sementara dibandingkan dengan bulan yang sama di tahun lalu perusahaan tak berhasil mengantongi sepeserpun pendapatan. Tahun lalu perusahaan menyebutkan tengah menunggu izin usaha pertambangan operasi produksi khusus (IUP OPK) yang ditargetkan bisa diperoleh akhir tahun.

Setelah ijin diperoleh, perusahaan akan melakukan ekspor kepada pembeli utama dari batu bara yang diproduksi perseroan, yakni Grup Shree Renuka Sugars Limited, India. Tahun lalu, perusahaan fokus dalam bisnis perdagangan batu bara setelah melakukan penjualan terhadap dua asetnya di Jambi Prima Coal dan Surya Global Makmur.

SQMI pernah mencapai angka penjualan batu bara tertinggi di angka 1,2 juta ton pada tahun 2012. Namun sayangnya ketika harga komoditas batu bara mengalami penurunan, perusahaan merugi dan memutuskan untuk menjual aset tambangnya. Hingga akhir Juni lalu perusahaan memiiliki total aset sebesar US$ 40.608. Tediri dari aset lancar sebesar US$ 38.942 dan aset tak lancar sebesar US$ 1.666.

Sementara, liabilitas perusahaan bernilai sebesar US$ 1,79 juta yang seluruhnya merupakan utang jangka pendek. Adapun di pertengahan tahun ini perusahaan masih mengalami defisiensi modal mencapai US$ 1,75 juta.  

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…