Masih Membukukan Rugi - Pahala N Mansury Dicopot Jadi Dirut Garuda

NERACA

Jakarta- Belum maksimalnya pencapaian kinerja PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) di bawah kepemimpinan Pahala N Mansury, dituding menjadi alasan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno mencopot Pahala dari jabatan direktur utama Garuda Indonesia. Namun demikian, Rini menjelaskan, pertimbangan untuk mengganti direktur utama Garuda Indonesia tidak terlepas dari faktor keahlian masing-masing individu.”Ya, ada rotasi itu biasa. Kami lihat expertise masing-masing. Ada tempat yang butuh keahlian misalnya di tempat A butuh yang ahli B, dasar pertimbangannya itu, tidak terlepas juga dari kinerja operasional yang kami lihat selama satu tahun," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Lebih lanjut, dirinya mengatakan, perombakan direksi juga melihat tantangan ke depan. “Di Garuda Indonesia kami butuhkan expertise yang bagaimana itu kami lihat. Jadi, semua kami analisis secara total, tujuannya untuk meningkatkan kinerja BUMN, kerja lebih erat antara dewan komisaris dan direksi," pungkasnya.

Sebagai informasi, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) pada Rabu (12/9) menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) dengan agendanya melakukan perombakan direksi dan termasuk direktur utama. Di paruh pertama tahun ini, perseroan membukukan rugi bersih sebesar US$ 116,857 juta atau setara Rp 1,67 triliun (kurs Rp 14.300). Kerugian itu turun 58,8% dari rugi bersih periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 283,8 juta. Penurunan rugi bersih itu disebabkan juga adanya kenaikan pendapatan operasional sebesar 5,9% menjadi sekitar US$ 1,99 miliar. Angka itu setara dengan Rp 28,58 triliun.

Garuda Indonesia juga berhasil menurunkan biaya operasional sebesar 0,3% menjadi US$ 2,1 miliar. Meskipun di semester I tahun ini ada tantangan dari kenaikan biaya bahan bakar avtur sebesar 12% dan adanya depresiasi nilai tukar.”Jadi pertumbuhan revenue kita sekitar 6% dan profit tax 4%. Kalau dikeluarkan depresiasi rupiah, tax revenue 9% total revenue 12%. Jadi harusnya tumbuh lebih besar lagi,”kata Pahala.

Pahala menambahkan, biasanya bagi maskapai semester I lebih berat dari semester II. Namun karena adanya libur Lebaran yang lebih panjang dan adanya musim Haji, Garuda Indonesia berhasil menerbangkan penumpang sebanyak 18,7 juta. Angka itu tumbuh 8,3%.”Sedangkan untuk Haji kita sudah angkut sekitar 107 ribu jamaah," tambahnya.

 

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…