Penguasaan Iptek Basis Penguatan Daya Saing

Penguasaan Iptek Basis Penguatan Daya Saing 

NERACA

Jakarta - Direktur Sistem Inovasi, Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Dr Ir Ophirtus Sumulu mengatakan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi dasar penguatan daya saing bangsa dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia Indonesia.

Hal tersebut disampaikan pada Konferensi Nasional Penelitian dan Pengabdian Masyarakat bidang Komunikasi (KNP2K) yang telah diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi, London School of Public Relations (LSPR) Jakarta baru-baru ini, demikian pernyataan yang diterima di Jakarta, Rabu (12/9).

Ophirtus menyampaikan empat transformasi menuju paradigma baru guna menguatkan daya saing bangsa, yakni ekonomi berbasis inovasi yang mengandalkan produk hasil inovasi dari anak bangsa dan alih teknologi."Yang kedua adalah membangun jaringan dan sinergitas antara penghasil dan pengguna iptek. Ketiga adalah insentif bagi penelitian dan pengembangan iptek dan inovasi yang dirancang dalam sistem instrumen yang terintegrasi," jelas dia.

Sedangkan transformasi yang keempat menurut Ophirtus adalah menerapkan kebijakan sistem inovasi, sebagai sebagai basis pengembangan dan penguatan daya saing bangsa. Dia menekankan bahwa penelitian harus sejalan dengan kebutuhan pasar agar hasilnya dapat berdampak secara sosial budaya dan ekonomi.

Sementara itu, Vice President Corporate Communication PT Telkom Indonesia, Arif Prabowo mengatakan sinergi pemerintah dan dunia bisnis penting guna meningkatkan kualitas penelitian dan pengabdian kepada masyarakat agar menjadi karya terbaik yang dapat memenangkan pasar global."Pelaku bisnis saat ini sudah mulai membuka diri untuk bersinergi dengan perguruan tinggi guna menghasilkan karya inovasi yang unggul dan bernilai ekonomi," kata dia.

Menurut dia, inovasi yang dapat menembus pasar global harus terlebih dahulu menguasai pasar nasional dan regional mengingat Indonesia merupakan pasar yang terbesar di ASEAN.

Sedangkan, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Rosarita Niken Widiastuti mengatakan pemerintah mengharapkan peran akademisi dan praktisi bidang komunikasi dalam membangun pola komunikasi yang baik dalam dunia maya.

Menurut dia, dalam satu menit penyebaran informasi dalam media sosial twitter sebanyak 3,3 juta dan ada 29 juta informasi disampaikan melalui aplikasi WhatsApp."Pertanyaannya, apakah jumlah distribusi informasi yang demikian besar sejalan dengan nilai informasi? Mengingat informasi yang membanjiri masyarakat adalah informasi negatif. Maka diharapkan peran akademisi dan praktisi bidang komunikasi untuk memberikan solusi dari permasalahan ini," kata Niken.

Niken juga menyampaikan, bahwa pola komunikasi di dunia maya saat ini adalah "10 to 90" artinya 10 persen "creator" atau pembuat pesan dan 90 persen "audience" atau penerima pesan."Sepuluh orang aktif memberikan informasi dan 90 orang aktif membagikan dan mereproduksi informasi yang terkadang tidak selalu positif," kata dia. Ant

 

 

 

BERITA TERKAIT

Urbanisasi Berdampak Positif Jika Masyarakat Punya Keterampilan

NERACA Jakarta - Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bonivasius Prasetya Ichtiarto menyatakan bahwa perpindahan…

Hari Kartini Momentum Perempuan Kembangkan Diri

NERACA Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti menilai peringatan Hari Kartini pada 21 April menjadi momentum bagi…

Perencanaan Pembangunan Daerah Harus Selaras dengan Nasional

NERACA Jakarta - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo mengatakan perencanaan pembangunan daerah…

BERITA LAINNYA DI

Urbanisasi Berdampak Positif Jika Masyarakat Punya Keterampilan

NERACA Jakarta - Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bonivasius Prasetya Ichtiarto menyatakan bahwa perpindahan…

Hari Kartini Momentum Perempuan Kembangkan Diri

NERACA Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti menilai peringatan Hari Kartini pada 21 April menjadi momentum bagi…

Perencanaan Pembangunan Daerah Harus Selaras dengan Nasional

NERACA Jakarta - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo mengatakan perencanaan pembangunan daerah…