Tren Pelemahan IHSG Diproyeksikan Berlanjut

NERACA

Jakarta – Selang sehari pasca libur, tren indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Rabu (12) diproyeksikan masih bergerak melemah seiring belum pulihnya kepercayaan investor terhadap kondisi pasar global. Sebelumnya, Senin (10/9) awal pekan kemarin, IHSG ditutup melemah 20,34 poin atau 0,34% menjadi 5.831,11. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 4,90 poin atau 0,53% menjadi 921,78.

Kata analis Trimegah Sekuritas, Rovandi, sentimen mengenai perang dagang global masih menjadi sentimen yang membebani pergerakan bursa saham Indonesia,”Ketegangan dagang yang dipicu oleh Amerika Serikat menjadi salah satu perhatian investor karena dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dunia,”ujarnya.

Akibat sentimen global itu, lanjut dia, berdampak negatif terhadap fluktuasi mata uang rupiah terhadap dolar AS. Sebagin investor khawatir pelemahan mata uang dapat mengganggu fundamental ekonomi nasional.”Pelemahan mata uang rupiah membuat investor menahan untuk masuk ke pasar," katanya.

Kendati demikian, menurut Rovandi, potensi IHSG untuk berbalik arah ke area positif masih terbuka mengingat secara valuasi harga saham di dalam negeri sudah terbilang rendah. Kepala Riset Valbury Sekuritas, Alfiansyah mengatakan pernyataan Presiden AS Donald Trump kembali membangkitkan kecemasan pasar. Trump akan menyasar Jepang dalam perang dagang selanjutnya.”Hal itu menambah kekhawatiran pasar yang sebelumnya telah menyebabkan perseteruan dengan Tiongkok, Kanada, Meksiko, dan Eropa," ujarnya.

Sementara itu tercatat, frekuensi perdagangan saham pada Senin (10/9) sebanyak 291.690 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 11,47 miliar lembar saham senilai Rp6,30 triliun. Sebanyak 164 saham naik, 214 saham menurun, dan 118 saham tidak bergerak nilainya. Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei ditutup naik 66,02 poin (0,30%) ke 22.373,09, indeks Hang Seng melemah 360,05 poin (1,33%) ke 26.613,42, dan indeks Strait Times melemah 13,47 poin (0,43%) ke posisi 3.120,92.

Pada pembukaan perdagangan awal pekan, IHSG dibuka melemah 16,08 poin atau 0,28% menjadi 5.835,37. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 3,99 poin atau 0,43% menjadi 922,69.”Ketidakpastian perang dagang membayangi pergerakan rupiah yang masih rentan depresiasi sehingga berdampak pada IHSG," kata Alfiansyah.

Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya menambahkan, sentimen dari dalam negeri yang relatif cukup kondusif terlihat dari cadangan devisa Indonesia diharapkan dapat menahan tekanan IHSG.”Posisi cadangan devisa masih cukup besar, itu merupakan sentimen positif terhadap pasar," katanya.

Berdasarkan data Bank Indonesia, posisi cadangan devisa Indonesia sebesar US$ 117,9 miliar pada akhir Agustus 2018. Cadangan devisa itu setara dengan pembiayaan 6,8 bulan impor atau 6,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…