Miliki Kocek Tebal dari IFC - SSIA Hanya Terbitkan Obligasi Rp 900 Miliar

NERACA

Jakarta – Lantaran sudah mengantungi pinjaman dari International Finance Corporation (IFC) senilai US$ 100 juta atau Rp 1,38 triliun, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) membatalkan rencana penertbitan obligasi berkelanjutan yang totalnya mencapai Rp 2 triliun. Presiden Direktur SSIA, Johannes Suriadjaja dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, perseroan sudah mendapatkan sumber pendanaan dari lembaga lain. "Perseroan hanya melakukan penerbitan obligasi berkelanjutan sebesar Rp 900 miliar," ujarnya.

SSIA menerbitkan obligasi berkelanjutan tahap I dalam 2 seri dengan jangka waktu yang berbeda, pada 2016. Seri A ditawarkan sebanyak Rp 510 miliar dengan tenor 3 tahun dan kupon 9,875% sedangkan seri B ditawarkan sebanyak Rp 390 miliar dengan tenor 5 tahun dan kupon 10,5%. Sisanya seharusnya diterbitkan sebelum tanggal 13 September 2018, sesuai peraturan OJK. Namun perseroan memutuskan untuk membatalkan rencana penerbitan obligasi tersebut.

Disebutkan, pinjaman yang diperoleh perseroan dari IFC akan diberikan kepada PT Suryacipta Swadaya (SCS) yang merupakan entitas anak uang dimiliki sepenuhnya oleh SSIA sebagai pinjaman pemegang saham. Nantinya, SCS akan menggunakan dana pinjaman tersebut untuk pembangunan tahap I dari proyek industri dengan total luas 2.000 hektar di Subang Jawa Barat. Selain itu, dana tersebut akan digunakan SCS untuk melunasi utangnya kepada lembaga keuangan pihak ketiga.

Pinjaman yang diperoleh perseroan dari IFC akan dijamin dengan jaminan perusahaan dari entitas anak perseroan, hak tanggungan atas tanah dan bangunan Banyan Tree Villas Bali atas nama PT Sitiagung Makmur hingga fidusia atas benda bergeraknya. Selain itu, jaminan atas pinjaman tersebut berupa hak tanggungan atas tanah dan bangunan di Karawang, hingga fidusia atas benda bergerak pada kantor dan bangunan di Subang Industrial Estate.

Sebelumnya, membukukan kenaikan signifikan laba bersih pada 2017 sebesar Rp 1,18 triliun, atau naik 1.800% dibandingkan dengan laba bersih pada 2016 sebesar Rp 62 miliar. Namun, pendapatan perseroan pada 2017 lebih rendah dibandingkan 2016 yaitu menjadi Rp 3,27 triliun, atau turun 14% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 3,8 triliun.

Belum lama ini, PT Surya Semesta Internusa Tbk mendapat persetujuan dari Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) membentuk konsorsium dengan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) membangun jalan tol akses Patimban. Head of Investor Relation SSIA, Erlin Budiman pernah mengatakan, konsorsium perseroan bersama dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk tengah menunggu panggilan dari pemerintah untuk tender konsesi operator tol tersebut. “Diperkirakan paling tidak di kuartal III tahun ini sudah mulai ada panggilan, dan paling lambat di kuartal IV-2018,”ujarnya.

Dalam konsorsium pemrakarsa pembangunan ruas tol yang menghubungkan ruas tol Cikopo – Palimanan atau Cipali dengan pelabuhan laut dalam Patimban, Jawa Barat tersebut diperkirakan menelan investasi sekitar Rp 5 triliun dengan panjang 38-40 km. Adapun, saat ini pihaknya bersama dengan Jasa Marga masih tahap membicarakan berapa besar bagian dari masing-masing. Namun yang pasti, lanjut Erlin, perseroan akan mengambil porsi saham minoritas dan sebaliknya Jasa Marga mayoritas.

 

 

BERITA TERKAIT

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…