Pemerintah Terus Berupaya Perluas Pasar Ekspor Otomotif

Pemerintah tengah berupaya menggenjot nilai ekspor produk manufaktur dalam upaya memperbaiki perekonomian nasional. Hal ini seiring implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0, di mana salah satu targetnya adalah meningkatkan kembali ekspor netto sebesar 10 persen dari Produk Domestik Bruto.

“Di roadmap tersebut, salah satu sektor yang tengah diprioritaskan pengembangannya, yakni industri otomotif. Sasarannya, Indonesia diharapkan menjadi basis produksi kendaraan bermotor baik internal combustion engine (ICE) maupun electrified vehicle (EV) untuk pasar domestik maupun ekspor,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, disalin dari siaran resmi.

Hal tersebut disampaikan Menperin pada acara Realization Over 1 Million CBU Export PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT TMMIN). Seremoni ini secara langsung diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, yang dihadiri pula Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Presiden Toyota Motor Asia Pasific (TMAP) Susumu Matsuda, dan jajaran Direksi PT TMMIN.

Menteri Airlangga menyampaikan, pihaknya memberikan apresiasi kepada PT TMMIN yang sejak tahun 1987 telah berhasil melakukan ekspor kendaraan dalam bentuk utuh (completely built up/CBU) sebanyak 1,4 juta unit. “Keberhasilan ini juga ditandai dengan pencapaian target ekspor mobil CBU untuk pertama kalinya tahun 2018 menembus angka 200 ribu unit per tahun atau senilai sekitar USD3 juta,” tuturnya.

Kementerian Perindustrian mencatat, tren ekspor PT TMMIN untuk kendaraan CBU terus meningkat setiap tahunnya. Pada 2016, ekspornya sebanyak 169 unit atau senilai USD2,1 juta, naik menjadi 199 unit (USD2,6 juta) di 2017. “Ini menunjukkan geliat manufaktur kita sedang tumbuh dan kepercayaan diri pelaku industri kita sedang tinggi-tingginya,” ungkap Menperin.

Kinerja positif sektor manufaktur Indonesia itu terlihat melalui Indeks Pembelian Manajer (Purchasing Managers’ Index/PMI) dari hasil survei Nikkei, yang menunjukkan PMI Indonesia pada Agustus 2018 menyentuh level 51,9 atau melaju cepat dibanding capaian bulan Juli sebesar 50,5. PMI di atas level 50 menandakan sektor manufaktur tengah ekspansif.

Airlangga menambahkan, pihaknya terus berupaya memperluas pasar ekspor untuk industri otomotif nasional. Oleh karena itu, diperlukan fasilitas insentif fiskal guna memacu produksi kendaran yang sesuai selera konsumen global. “Misalnya, kami sedang mendorong peningkatan ekspor sedan dan mengambil peluang ke Australia,” tuturnya.

Sementara itu, untuk kendaraan CBU merek Toyota yang diproduksi PT TMMIN telah dieskpor ke lebih dari 80 negara di Asia, Eropa, Australia, Afrika, Amerika Latin, Karibia, Timur Tengah, dan Pasifik.

 

BERITA TERKAIT

Optimis, Tahun 2024 Penjualan Penjualan Mitsubishi X Force Ditargetkan Meningkat 15 Persen

NERACA Jakarta – Tingginya permintaan akan Mitsubishi X Force maka PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) optimis penjualan…

Standardisasi Dukung Industri Knalpot Aftermarket

NERACA Jakarta – Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengajak Kementerian/Lembaga (K/L) untuk berkolaborasi mendukung perkembangan industri komponen otomotif, salah…

New Honda Vario Tapil Makin Gaya

NERACA Jakarta – Tingginya pasar skutik di Indonesia, membuat para produsen motor untuk berinnovasi untuk merebut pasar. Salah saunya yakni…

BERITA LAINNYA DI Otomotif

Optimis, Tahun 2024 Penjualan Penjualan Mitsubishi X Force Ditargetkan Meningkat 15 Persen

NERACA Jakarta – Tingginya permintaan akan Mitsubishi X Force maka PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) optimis penjualan…

Standardisasi Dukung Industri Knalpot Aftermarket

NERACA Jakarta – Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengajak Kementerian/Lembaga (K/L) untuk berkolaborasi mendukung perkembangan industri komponen otomotif, salah…

New Honda Vario Tapil Makin Gaya

NERACA Jakarta – Tingginya pasar skutik di Indonesia, membuat para produsen motor untuk berinnovasi untuk merebut pasar. Salah saunya yakni…