Depresiasi Nilai Tukar Rupiah - Investor Percaya Kondisi Ekonomi Masih Kokoh

NERACA

Solo – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memastikan investor asing masih percaya dengan kondisi perekonomian di Indonesia di tengah pelemahan mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).”Memang indeks tertekan dengan adanya pelemahan rupiah ini. Yang sebelumnya IHSG di posisi 6.000 saat ini turun hingga penutupan kemarin 5.600," kata Kepala BEI Surakarta, M Wira Adibrata di Solo, kemarin.

Disampaikannya, sisi positif yang bisa dilihat, yaitu meski ekonomi dalam negeri melemah, investor asing masih masuk.”Memang kalau dilihat kemarin net sell investor asing Rp1,9 triliun. Tetapi dari transaksi yang kami lihat, investor asing beberapa kali masuk. Artinya mereka masih percaya dengan perusahaan di Indonesia, mereka percaya fundamental ekonomi Indonesia. Ini momentum mereka masuk ke pasar. Jika sebelumnya dengan 1 dolar AS hanya bisa beli sedikit, saat ini mereka makin gede dapatnya,”ujarnya.

Pihak BEI mencatatkan, rata-rata transaksi harian di kisaran Rp6-7 triliun. Dimana 51% di antaranya merupakan transaksi investor dalam negeri, sedangkan sisanya adalah investor asing. Sementara itu,dirinya tidak memungkiri saat ini kondisi perekonomian di dalam negeri cukup terpuruk. Meski demikian, dikatakannya, kabar baiknya bahwa pelemahan ini tidak hanya terjadi Indonesia tetapi juga banyak negara lain.

Bahkan secara makro, lanjutnya, pelemahan ekonomi Indonesia tidak masuk di daftar negara-negara dengan pelemahan ekonomi terparah. Terkait hal itu, dikatakannya, pemerintah dalam hal ini Bank Indonesia (BI) sudah melakukan langkah tepat dengan menaikkan "seven day reverse repo rate" atau suku bunga acuan dari 5,25% menjadi 5,50%.”Kenaikan suku bunga acuan ini sudah relevan dengan kondisi perekonomian saat ini. Kalau tidak dinaikkan akan lebih parah lagi rupiahnya,"jelasnya.

Saat ini, tren penurunan IHSG terus berlanjut seiring sentimen depresiasi nilai tukar rupiah. Kepala Riset Valbury Sekuritas, Alfiansyah mengatakan bahwa setelah Argentina dan Turki, kekhawatiran pasar terhadap negara berkembang (emerging market) meluas ke Afrika Selatan yang menunjukkan fundamental ekonomi menurun dengan mengalami kontraksi 0,7% pada kuartal II 2018.”Di tengah kuatnya kekhawatiran terhadap 'emerging market', menyebabkan aksi jual di pasar negara berkembang, termasuk Indonesia. IHSG diperkirakan masih sulit terapresiasi,”paparnya.

Kendati demikian, lanjut dia, optimisme pemerintah terhadap makro ekonomi nasional yang masih terjaga dapat meredakan kekhawatiran investor. Analis Bahana Sekuritas, Muhammad Wafi mengatakan, isu perang dagang juga masih membayangi pergerakan bursa saham global, termasuk IHSG.”Investor cukup 'concern' dengan isu perang dagang. Baik investor lokal maupun asing khawatir perang dagang dapat meluas, tidak hanya dengan Tiongkok," ujarnya.

Pada pembukaan perdagangan Kamis (6/9), indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka turun sebesar 21,53 poin karena investor masih dibayangi kekhawatiran terhadap perekonomian negara berkembang. IHSG dibuka melemah 21,53 poin atau 0,38% menjadi 5.661,96. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 5,34 poin atau 0,60% menjadi 885,19. (ant/bani)

 



BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…