Pemkot Bekasi Bantah Defisit APBD Rp900 Miliar
NERACA
Bekasi, Jawa Barat - Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Bekasi Supandi Budiman membantah kabar Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2018 di wilayah itu defisit Rp900 miliar.
"Tidak benar kalau dikatakan APBD 2018 defisit. Defisit tidaknya APBD 2018 baru bisa diketahui di akhir masa berlaku anggaran pada Desember 2018," kata Supandi di Bekasi, dikutip dari Antara, kemarin.
Kabar terkait defisit anggaran yang dialami Pemkot Bekasi saat ini disampaikan oleh Anggota Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bekasi Chairoman Juwono Putro pada pekan lalu.
Supandi mengatakan, kegiatan di seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Bekasi saat ini masih berjalan dengan baik. Tak hanya itu, Supandi juga memastikan kas daerah pun masih dalam tahap aman."Posisi kas daerah saat ini masih ada Rp 266 miliar. Itu pun akan ada tambahan lagi karena Badan Pendapatan Daerah Kota Bekasi sudah lapor akan menyetor Rp140 miliar pada September 2018," ujar dia.
Namun demikian, Supandi membenarkan bahwa pihaknya saat ini tengah mengetatkan anggaran dengan cara mengevaluasi seluruh pos pengeluaran."Setiap Organisasi Perangkat Daerah sudah kami mintai laporannya seputar mana saja kegiatan yang menjadi skala prioritas," kata dia.
Kegiatan yang menyentuh langsung masyarakat, tentunya akan diprioritaskan, misalnya pembangunan infrastruktur, pembiayaan pendidikan, kesehatan, juga pelayanan dasar untuk warga. Sementara kegiatan yang tidak terlalu penting, seperti perjalanan dinas atau pembelian seragam, perlu dihapus."Jangan sampai belanja yang menyentuh langsung masyarakat tidak terbayar dikarenakan anggaran terpakai untuk membiayai pengeluaran yang tidak terlampau penting," kata dia.
Supandi mengatakan, kemampuan bayar pemerintah kepada pihak ketiga pun harus terjamin."Selain memperketat pengeluaran, di sisi lain kami juga menggenjot pendapatan," ujar dia.
Hingga Agustus 2018, target perolehan Pendapatan Asli Daerah yang dipatok sebesar Rp2,3 triliun, baru terealisasi sekitar 48 persen. Adapun belanja kegiatan, baru terpenuhi sekitar 50 persen. Ant
NERACA Jakarta – Di tangan nasabah PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dari Banjarmasin, rumput purun disulap menjadi berbagai macam produk…
NERACA Cianjur - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawab Barat, memberikan bantuan untuk petani di seluruh wilayah Cianjur agar produksi pertanian meningkat…
NERACA Kabupaten Bogor - Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM) mendorong UMKM…
NERACA Jakarta – Di tangan nasabah PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dari Banjarmasin, rumput purun disulap menjadi berbagai macam produk…
NERACA Cianjur - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawab Barat, memberikan bantuan untuk petani di seluruh wilayah Cianjur agar produksi pertanian meningkat…
NERACA Kabupaten Bogor - Pemerintah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM) mendorong UMKM…