Penguatan Dollar Terhadap Rupiah - Peluang Investor Lokal Tingkatkan Transaksi

NERACA

Yogayakarta -Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meyakini penguatan dolar Amerika Serikat terhadap mata uang rupiah berpeluang meningkatkan transaksi pembelian saham oleh investor lokal di daerah ini.”Sebagian investor melihat kondisi ini sebagai kesempatan untuk masuk karena harga saham lagi murah (terjangkau)," kata Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) DIY, Irfan Noor Riza di Yogyakarta, kemarin.

Menurut Irfan, penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah ini membuat sebagian investor asing melakukan aksi jual saham atau "profit taking" (ambil untung) yang mengakibatkan harga-harga saham menjadi jatuh.”Bagi mereka yang melihat peluang pasti melihatnya harga saham jadi murah dan terjangkau," ujarnya.

Tekanan terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) ini, menurut dia, tidak akan berlangsung lama karena emiten-emiten pasar modal Indonesia masih banyak yang berfundamental kuat.”Kami yakin IHSG akan kembali positif, apalagi penguatan dolar AS ini juga berdampak pada mata uang lain," jelasnya.

Irfan berharap seiring dengan peningkatan pembelian saham oleh investor domestik, IHSG akan kembali mengalami kenaikan. Dengan kondisi itu kepemilikan saham domestik akan lebih besar dibandingkan dengan kepemilikan asing. Data BEI DIY mencatat pertumbuhan pasar modal cukup signifikan di DIY. Hal itu dipicu meningkatnya minat masyarakat untuk berinvestasi. Per Juli 2018 tercatat jumlah investor di DIY 36.437 Investor.

Lebih dari 10% dari total penduduk DIY telah melek investasi di pasar modal. Dengan transaksi rata-rata per bulan selama 2018 (Januari- Juli) adalah Rp757 miliar. Sebelumnya, Inarno Djayadi, Direktur Utama BEI pernah bilang, kondisi perekonomian Indonesia saat ini masih bisa dibilang bagus dan sangat jauh dari krisis tahun sebelumnya.

Namun demikian untuk menyakinkan investor, pihaknya akan mengadakan temu muka bersama dengan para pelaku pasar untuk menjelaskan kondisi perekonomian Indonesia saat ini, lantaran ditengah fundamental ekonomi Indonesia yang baik, namun investor beramai-ramai meninggalkan pasar saham. 

Diakuinya, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS ini akan berlanjut akibat faktor eksternal seperti pelemahan mata uang Argentina, Brazil dan Lira. Buntut dari pengaruh eksternal tersebut, kata Inarno juga menekan IHSG. (ant/bani)

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…