KKP Serahkan Kartu Kusuka Bagi Pembudidaya Ikan di Sulsel

NERACA

Makassar -  Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyerahkan Kartu Pelaku Usaha  Kelautan dan Perikanan (KUSUKA) kepada pembudidaya ikan di Propinsi Sulawesi Selatan. Sebagai tahap awal kartu ini diserahkan melalui PT. BNI (Persero) kepada sebanyak 794 pembudidaya ikan yang telah tervalidasi di 5 (lima) Kabupaten yakni Takalar, Maros, Bulukumba, Pinrang, dan Kota Makassar. Adapun sisanya akan diberikan secara bertahap setelah proses validasi selesai.

Penerbitan Kartu KUSUKA merupakan bagian upaya KKP dalam melakukan pemberdayaan dan perlindungan bagi pelaku usaha perikanan khususnya pembudidaya ikan yakni melalui penyediaan data base yang akurat di bidang kelautan dan perikanan. Penerbitan kartu KUSUKA juga merupakan program KKP dalam mewujudkan sistem satu data melalui single identity bagi pelaku usaha kelautan dan perikanan.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya,  Slamet Soebjakto, menyampaikan hal tersebut saat membuka acara sosialisasi asuransi dan penyerahan kartu KUSUKA di Takalar, Sulawesi Selatan, disalin dari siaran resmi. Turut hadir dalam kesempatan tersebut, anggota Komisi IV DPR RI, Bupati Takalar, Kadis KP Provinsi dan Kabupaten, Pejabat BNI Wilayah Sulawesi Selatan dan ratusan pembudidaya ikan.

"Data base yang disajikan secara online dan terintegrasi menjadi keniscayaan pada saat ini. Ini akan memberikan kemudahan kepada pemerintah dalam memetakan kebijakan yang bersentuhan langsung dengan pembudidaya ikan. Salah satunya nanti kartu ini akan menjadi basis data untuk perlindungan bagi pembudidaya ikan melalui program asuransi perikanan bidang pembudidayaan ikan. Disamping itu kartu ini akan menjadi sarana efektif dalam melakukan pembinaan, monitorong dan evaluasi perkembangan usaha budidaya yang dijalankan", jelas Slamet dalam keterangannya.

Slamet juga menambahkan dalam penerbitan kartu KUSUKA ini KKP bekerjasama dengan PT. Bank Negara Indonesia (Persero). Kerjasama ini penting karena pihak perbankan juga secara langsung menyediakan akses pembiayaan bagi usaha mikro kecil. Hal lain yang tak kalah penting yakni seiring tuntutan persyaratan perdagangan perikanan global yang menuntut jaminan mutu dan keamanan pangan produk, maka kartu KUSUKA dapat menjadi basis awal sistem ketelusuran bagi produk perikanan budidaya di hulu.

Ditanya mengenai nilai tambah bagi pembudidaya ikan, Slamet menjelaskan bahwa pembudidaya yang telah memiliki kartu akan menjadi prioritas utama dalam mengakses dukungan program-program KKP.

"Terkait berbagai dukungan program KKP yang sifatnya langsung ke Masyarakat, pasti terlebih dahulu kita akan prioritaskan pemilik kartu KUSUKA, karena ini yang telah terjamin keakuratan data basenya", imbuhnya.

Ia juga mengungkapkan apresiasi kepada Bank BNI yang selama ini turut andil besar terhadap pengembangan usaha budidaya. "Saya ucapkan terima kasih pada Bank BNI atas supportnya dalam mendukung usaha budidaya. Seperti dukungan KUR dan pengembangan berbasis komoditaa unggulan seperti kampung bandeng BNI di Karawang. Oleh karenanya, saya berharap CSR BNI bisa terus di dorong, terutama di Sulawesi Selatan ini sebagai produsen perikanan budidaya paling besar", pungkasnya.

Perlu diketahui bahwa selain sebagai data base yang terintegrasi dengan web KKP,  kartu KUSUKa ini memiliki multiguna bagi kemudahan akses transaksi online, termasuk kemudahan akses pembiayaan seperti KUR.

Saat dimintai keterangan, Raifuddin, salah seorang pembudidaya ikan asal Takalar menuturkan bahwa dengan Kartu KUSUKA diharapkan akan memberikan   manfaat untuk keberlangsungan usaha, khususnya sebagai pembelajaran dalam mengelola keuangan agar lebih efektif dan efisien

"Kami merasa senang, apalagi setelah memiliki kartu ini akan dapat prioritas pertama dalam mendapatkan dukungan program pemerintah, selain tentunya nanti akan lebih mudah mengakses bantuan modal seperti KUR dari bank BNI", ungkap Raifuddin.

Pada kesempatan tersebut juga dilakukan simulasi penggunaan kartu KUSUKA melalui mini mobile ATM. Hingga saat ini KKP telah merilis kartu KUSUKA untuk sebanyak 1.546 pembudidaya ikan, masing-masing tersebar di 4 (empat) provinsi yakni Jawa Barat, Jawa Tengah,  Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.

Disamping menyediakan database pelaku usaha melalui kartu KUSUKA, KKP juga mulai memperluas cakupan asuransi bagi pembudidaya ikan kecil. Dari semula diperuntukan bagi usaha budidaya udang, saat ini diperluas untuk mencover usaha pembudidayaan ikan lainnya yakni nila, patin dan bandeng.

BERITA TERKAIT

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

Hingga H+3 Pertamina Tambah 14,4 juta Tabung LPG 3 Kg

NERACA Malang – Selama Ramadhan hingga H+3 Idul Fitri 2024, Pertamina melalui anak usahanya, Pertamina Patra Niaga, telah menambah pasokan…

BERITA LAINNYA DI Industri

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

Hingga H+3 Pertamina Tambah 14,4 juta Tabung LPG 3 Kg

NERACA Malang – Selama Ramadhan hingga H+3 Idul Fitri 2024, Pertamina melalui anak usahanya, Pertamina Patra Niaga, telah menambah pasokan…