Indonesia, Masih Amankah dari Krisis Moneter?

 

Oleh: Kuncoroadi P, DPP Ikatan Sarjana Rakyat Indonesia (ISRI)

Beberapa pekan ini nilai tukar rupiah terkoreksi menyentuh angka Rp 14,900 per US$. Angka ini hampir menyusul ke angka Rp 16.000 per US$ pada saat terjadi krisis keuangan melanda Indonesia pada tahun 1998. Pada saat terjadinya krisis tahun 1998, tercatat rupiah terdepresiasi sebesar 254% semenjak setahun terakhir saat itu, sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS saat ini hanya mengalami depresiasi sekitar 11% semenjak bulan yang sama di tahun 2017. Banyak isu yang menggiring opini masyarakat bahwa Indonesia sedang terdampar di jurang krisis ekonomi. Mengaitkan keterpurukan ini dengan lemahnya pemerintahan.

Perlu dicatat, bahwa analisa makro ekonomi saat ini, Indonesia masih memiliki rating yang cukup baik. Cadangan devisa Indonesia sebesar US$ 118.3 miliar atau mencapai lima kali lipat lebih baik dari tahun 1998 yang hanya mencapai US$ 23.61 miliar. Hal ini juga diperkuat dengan pertumbuhan ekonomi kita yang masih positif, yakni mencapai angka 5,27%. Berbeda jauh pada saat terjadi krisis 1998 kala itu, di mana angka pertumbuhan ekonomi kita minus 13%. Di samping itu, Pemerintah juga masih mampu menahan inflasi nasional di angka 3%, jauh dari kata krisis yang pernah membawa Indonesia ke jurang krisis moneter terburuk pada tahun 1998 yang mencapai angka 70%.

Ketergantungan kita terhadap produk impor merupakan penyumbang terbesar terdepresiasinya mata uang rupiah terhadap dolar AS. Kebutuhan dolar AS untuk transaksi perdagangan internasional sangatlah tinggi, akan tetapi lebih banyak dolar AS yang keluar daripada masuk. Hal ini menunjukkan bahwa ketergantungan nilai tukar kita terhadap US$ masih sangatlah tinggi. Ekonomi kita dewasa ini telah lama dibiasakan memiliki ketergantungan yang besar terhadap pasar Internasional terutama Amerika Serikat. Tingginya angka impor membuat pergerakan rupiah akan mudah terkoreksi bila Bank Sentral AS (The Fed) mengoreksi suku bunganya.

Namun, berdasarkan analisa makro ekonomi kita saat ini, perekonomian Indonesia masih dapat dikatakan sehat. Peringkat surat utang Pemerintah pada level Investment Grade, yang artinya masih layak sebagai tempat berinvestasi merupakan salah satu indikator kesehatan perekonomian Indonesia saat ini. Logikanya, walaupun The Fed menaikkan suku bunga, jika kekuatan internal Indonesia masih cantik untuk berinvestasi dengan kuatnya fundamental perekonomian kita, maka tidak akan terlalu mengganggu nilai tukar rupiah.

Hal urgent yang dapat dilakukan pengusaha hari ini untuk membantu menjaga kestabilan nilai tukar rupiah adalah dengan mengerem impor. Salah satu upaya untuk mengerem angka impor adalah menggunakan substitusi produk domestik untuk menekan ketergantungan produk impor. Dengan berkurangnya angka impor, maka secara langsung menahan dolar untuk keluar. Meskipun begitu, kita harus tetap waspada karena hilangnya dolar terhadap rupiah tidak serta merta hanya disebabkan oleh tingginya angka impor, melainkan juga adanya penimbun dolar yang masih menahan dolar sebagai spekulasi yang berujung pada kelangkaan dolar AS.

 

BERITA TERKAIT

Bansos Pangan atau Beras oleh Bapanas dan Bulog Langgar UU Pangan dan UU Kesejahteraan Sosial?

  Oleh: Anthony Budiawan, Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies) Presiden Joko Widodo memutuskan perpanjangan pemberian Bantuan Sosial…

Pembangunan Papua Jadi Daya Tarik Investasi dan Ekonomi

  Oleh : Clara Anastasya Wompere, Pemerhati Ekonomi Pembangunan   Bumi Cenderawasih memang menjadi fokus pembangunan yang signifikan di era…

Pastikan Stabilitas Harga dan Stok Beras, Pemerintah Komitmen Ketahanan Pangan

  Oleh : Nesya Alisha, Pengamat Pangan Mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia sangat penting karena memiliki dampak besar pada stabilitas…

BERITA LAINNYA DI Opini

Bansos Pangan atau Beras oleh Bapanas dan Bulog Langgar UU Pangan dan UU Kesejahteraan Sosial?

  Oleh: Anthony Budiawan, Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies) Presiden Joko Widodo memutuskan perpanjangan pemberian Bantuan Sosial…

Pembangunan Papua Jadi Daya Tarik Investasi dan Ekonomi

  Oleh : Clara Anastasya Wompere, Pemerhati Ekonomi Pembangunan   Bumi Cenderawasih memang menjadi fokus pembangunan yang signifikan di era…

Pastikan Stabilitas Harga dan Stok Beras, Pemerintah Komitmen Ketahanan Pangan

  Oleh : Nesya Alisha, Pengamat Pangan Mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia sangat penting karena memiliki dampak besar pada stabilitas…