Nilai Tukar Petani Sumsel Naik 0,05 Persen

Nilai Tukar Petani Sumsel Naik 0,05 Persen

NERACA

Palembang - Nilai tukar petani Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) pada Agustus 2018 tercatat sebesar 92,22 atau naik sebesar 0,05 persen dibandingkan NTP bulan sebelumnya.

“Kenaikan NTP ini dipengaruhi oleh indeks harga yang diterima petani (lt) yang mengalami penurunan sebesar 0,04 persen, lebih rendah dibandingkan indeks harga yang dibayar petani (lb) yang mengalami penurunan 0,09 persen,” kata Kepala Badan Pusat Statistik Sumatera Selatan Endang Tri Wahyuningsih di Palembang, Rabu (5/9).

Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga pedesaan di 83 kecamatan yang tersebar di 12 kabupaten di Sumatera Selatan pada Agustus 2018, NTP Sumsel naik 0,05 persen dibandingkan NTP Juli 2018 yaitu dari 92,17 menjadi 92,22.

Menurut dia, kenaikan NTP pada Agustus 2018 disebabkan indeks harga hasil produksi pertanian yang mengalami penurunan sebesar 0,04 persen, lebih kecil dari penurunan indeks yang dibayar petani secara umum yang mengalami penurunan sebesar 0,09 persen.

Kenaikan NTP Agustus 2018 dipengaruhi oleh naiknya NTP pada subsektor tanaman hortikultura sebesar 0,95 persen, tanaman perkebunan 0,10 persen, peternakan 0,23 persen, perikanan secara umum 1,04 persen, perikanan tangkap 0,84 persen dan perikanan budidaya 1,24 persen.”Sedangkan penurunan NTP hanya terjadi pada subsektor tanaman pangan sebesar 0,67 persen,” ujar dia.

Lebih lanjut ia menyatakan, pada Agustus 2018, indeks harga yang diterima petani (lt) turun relatif kecil yaitu sebesar 0,04 persen dibanding lt Juli 2018 yaitu dari 120,65 menjadi 120,61. Penurunan lt pada Agustus 2018 disebabkan turunnya lt yang pada subsektor tanaman pangan sebesar 0,73 persen dan perkebunan sebesar 0,05 persen.

“Sedangkan lt yang mengalami kenaikan yaitu subsektor hortikultura sebesar 0,84 persen, peternakan 0,35 persen, perikanan secara umum 0,93 persen, perikanan tangkap 0,76 persen dan perikanan budidaya 1,09 persen,” ujar dia.

Pada Agustus 2018 di Sumsel terjadi deflasi perdesaan sebesar 0,19 persen yang disebabkan oleh turunnya indeks kelompok bahan makanan sebesar 0,60 persen. Kelompok lain yang mengalami kenaikan yaitu sandang 0,41 persen, transportasi dan komunikasi 0,22 persen, kesehatan 0,22 persen, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,21 persen dan perumahan 0,07 persen.

“Sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak mengalami perubahan. Nilai tukar usaha rumah tangga pertanian (NTUP) Sumatera Selatan Agustus 2018 sebesar 100,65 atau turun sebesar 0,19 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya,” kata dia. Ant

 

 

 

BERITA TERKAIT

LPDB-KUMKM Dorong Koperasi Sektor Produktif Akses Dana Bergulir

NERACA Jakarta - Langkah konkret dalam mendukung ketahanan pangan nasional terus dilakukan oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro,…

Terkait Evaluasi LPPD 2024, Ini Kata Pj Wali Kota Sukabumi

NERACA Sukabumi - Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) tahun 2024, merupakan laporan penyelenggaran pemerintah daerah selama 1 (satu) tahun anggaran…

Bupati Tangerang Harapkan Reformasi Agraria Solusi Masalah Pertanahan

NERACA Tangerang - Pejabat (Pj) Bupati Tangerang Andi Ony Prihartono berharap adanya gerakan sinergitas reformasi agraria di Indonesia bisa menjadi…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

LPDB-KUMKM Dorong Koperasi Sektor Produktif Akses Dana Bergulir

NERACA Jakarta - Langkah konkret dalam mendukung ketahanan pangan nasional terus dilakukan oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro,…

Terkait Evaluasi LPPD 2024, Ini Kata Pj Wali Kota Sukabumi

NERACA Sukabumi - Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) tahun 2024, merupakan laporan penyelenggaran pemerintah daerah selama 1 (satu) tahun anggaran…

Bupati Tangerang Harapkan Reformasi Agraria Solusi Masalah Pertanahan

NERACA Tangerang - Pejabat (Pj) Bupati Tangerang Andi Ony Prihartono berharap adanya gerakan sinergitas reformasi agraria di Indonesia bisa menjadi…