Pengangkutan Bijih Nikel - Transcoal Kantungi Kontrak US$ 40,7 Juta

NERACA

Jakarta - PT Transcoal Pacific Tbk (TCPI) baru saja menandatangani kontrak baru senilai US$ 40,7 juta. Dimana kontrak tersebut berupa perjanjian pengangkutan bijih nikel (nickel ore) dari perusahaan lokal yang berbasis di Surabaya, Jawa Timur. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Direktur Utama Transcoal Pacific, Dirc Richard mengatakan, kontrak pengangkutan bijih nikel melalui laut akan menggunakan Mother Vessel di Sulawesi. Dimana total volume pengangkutan dari kontrak tersebut yaitu minimum 1,1 juta metrik ton per tahun. Emiten pelayaran ini menjelaskan, peraihan kontrak baru yang didapat bukan merupakan perusahaan afiliasi perseroan. Berdasarkan kontrak, periode perjanjian adalah 5 tahun yaitu dari 29 Agustus 2018—29 Agustus 2023, kecuali di akhiri lebih awal sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian.

Richard menyampaikan kontrak tersebut berdampak positif pada kigiatan operasional perseroan, dan menjamin kelangsungan usaha tetap terjaga dan terjamin dengan baik. TCPI sebelumnya mengumumkan baru saja meraih kontrak jangka pndek selama 6 bulan dengan estimasi nilai kontrak sebesar Rp6,5 miliar. Kontrak tersebut berupa pengangkutan solar industri dengan menggunakan kapal dari Palaran ke Bengalon, Kalimantan Timur.

Sebagai informasi, tahun ini perseroan menargetkan laba bersih sebesar Rp 150 miliar atau tumbuh 100% dibandingkan raihan tahun lalu. Perseroan menjelaskan, pertumbuhan laba perseroan tahun ini bakal ditopang oleh bisnis logistik batu bara karena harga yang sedang membaik. Untuk itu, perseroan berencana untuk menambah sebanyak 3 kapal. "Pertumbuhan laba ditopang dari bisnis kargo. Perusahaan tambang itu menigkat kargonya. Kami juga ada aset baru yang kami akuisisi yang kami percaya bisa menambah signifikan laba dan pendapatan,"kata Richard. 

Guna mendanai penambahan kapal baru, lanjutnya, perseroan akan membuka akses pinjaman ke bank dan penerbian surat utang berharga. Disampaikannya, aksi korporasi perseroan yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) tidak setop di sini dan akan ada beberapa aksi korporasi lainnya yang bakal lakukan. Namun perseroan belum bisa menyampaikan detail. “Tapi, mudah-mudahan semester dua sudah ada penjajakan untuk aksi korporasi,"ungkapnya.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…