Izzara Apartment Ajak Komunitas Fotografi dan Drone - Bidik Keindahan Arsitektur

 

 

 

NERACA

 

Jakarta - Melihat keindahan dan menggambarkannya dalam satu exposure (keterpaparan), tentu membutuhkan satu usaha. Namun, untuk mencari objek dan keterpaparan tersebut, tidak perlu mencari lokasi yang letaknya jauh dan belum tentu bernilai atau bermakna bagi banyak orang. Hal tersebut ditunjukkan oleh komunitas fotografi dan komunitas drone (pesawat nir-awak) yang kerap perlu berburu (hunting) mencari lokasi yang menarik dijadikan sebagai objek foto, dengan lokasi yang terbuka di alam bebas.

"Dalam kesempatan ini, kami membidik salah satu lokasi keindahan di New CBD (Central Business Distric) yang terletak di selatan Jakarta yaitu Izzara Apartment dan SIMA Office Tower," ujar fotografer senior, Arbain Rambey, yang menjadi pembicara dalam acara talkshow, Minggu (2/9). Bersama komunitas fotografi dan komunitas drone, kata Arbain, pada kesempatan ini pihaknya berkumpul untuk berdiskusi sekaligus melakukan talkshow.

Menurut Arbain, salah satu tantangan memfoto objek yang secara keseluruhan masih dalam proses pengerjaan adalah, bagaimana memanfaatkan berbagai sudut (angle) pada satu objek yang sama. Untuk itu, diperlukan jam terbang dan pengalaman yang harus teruji oleh waktu. “Itu sebabnya, fotografer harus terus mengasah keahliannya dengan mengikut berbagai lomba, sehingga nantinya pandai mengambil objek bagian bangunan yang 'bebas debu' sebagai challenge (tantangan). Perlu dibedakan juga antara kebutuhan foto komersial dengan foto seni keindahan," tandasnya.

Arbain menambahkan, alasan membidik lokasi ini karena apabila dipandang baik dari segi lay out maupun desain interior, bangunan ini memiliki desain yang indah, unik, harmoni dan sempurna, serta menggambarkan profil bangunan yang bercita rasa tinggi. “Hal ini diyakini komunitas pencinta fotografi dan juga drone, yang memandang bangunan arsitektur ini layak jadi obyek foto landscape, baik menggunakan teknik digital maupun pesawat nir-awak,” jelasnya.

Ia menilai bahwa saat ini dunia digital sudah memporak-porandakan berbagai asumsi, termasuk juga portfolio (rekam jejak) seseorang. “Ketika mencari seorang calon pegawai, sudah tidak lagi dengan melihat referensinya secara tertulis, namun dengan melihat personality-nya melalui sejumlah akun yang dimiliki seperti Instagram, Facebook, dan Twitter," ungkap Arbain.

 

BERITA TERKAIT

ASN Diminta Tunda Kepulangan ke Jabodetabek

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) yang…

KCIC : Penumpang Kereta Cepat Whoosh Meningkat 40%

    NERACA Jakarta – Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyampaikan, jumlah penumpang kereta cepat Whoosh mengalami peningkatan 40 persen…

Hutama Karya Berlakukan Diskon 20% Tol Trans Sumatera

    NERACA Jakarta – PT Hutama Karya (Persero) kembali memberlakukan diskon tarif 20 persen di tiga ruas Jalan Tol…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

ASN Diminta Tunda Kepulangan ke Jabodetabek

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) yang…

KCIC : Penumpang Kereta Cepat Whoosh Meningkat 40%

    NERACA Jakarta – Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyampaikan, jumlah penumpang kereta cepat Whoosh mengalami peningkatan 40 persen…

Hutama Karya Berlakukan Diskon 20% Tol Trans Sumatera

    NERACA Jakarta – PT Hutama Karya (Persero) kembali memberlakukan diskon tarif 20 persen di tiga ruas Jalan Tol…