Oto Trans Targetkan IPO Akhir November

Bila tidak ada aral melintan, PT Oto Trans Indo menargetkan segera menawarkan saham perdananya (initial public offering/IPO) pada Oktober 2018 atau selambat-lambatnya November 2018. “Sejauh ini kami belum bisa menyampikan berapa besar rencana pelepasan saham pada IPO ini. Yang jelas dananya akan kami gunakan untuk modal kerja perseroan,” kata Chief Executive Officer Oto Trans Indo, Franky Tjokrosaputro di Jakarta, kemarin.

Perusahaan rental mobil akan IPO dengan menggunakan laporan kinerja keuangan Januari—Mei 2018 dan menunjuk NH Korindo Sekuritas sebagai pelaksana penjamin emisi efek (underwriter). Oto Trans Indo merupakan bisnis keluarga yang dibesarkan oleh sepasang suami-istri. Dengan menjajaki pembiayaan melalui pasar modal, Franky menyampaikan dia ingin memperbesar skala usahanya di bidang penyewaan armada tersebut.

Menurutnya, prospek usaha untuk industri penyewaan kendaraan di Tanah Air sangat baik, karena didukung oleh populasi penduduk yang besar dan pertumbuhan ekonomi yang merata. Saat ini, perseroan beroperasi di kawasan di Jabodetabek dan beberapa kota di Sumatra.“Menjadi perusahaan yang dapat go public menjadi opsi kami untuk fundraising selain dari pinjaman bank. Bursa mendukung dan kami yakin market-nya sangat cerah dan membuat industri rental sangat berkembang. Jarang ada perusahaan penyewaan mobil yang tiba-tiba bangkrut,” ungkap Franky.

Perusahaan yang bediri pada 2012 tersebut menargetkan untuk dapat beroperasi di seluruh provinsi selain Jakarta dan Sumatra. Berdasarkan situs resmi perseroan, Oto Trans Indo menyediakan jasa penyewaan mobil untuk perusahaan, jasa pernikahan, penyewaan pribadi, hingga untuk keperluan khusus. Durasi penyewaan bervariasi mulai dari harian, bulanan, hingga tahunan.

Menjajaki pendanaan melalui bursa saham bukan hal baru bagi emiten rental. Sebelum Oto Trans Indo, ada beberapa perusahaan yang bergerak pada bidang sejenis seperti PT Adi Sarana Armada Tbk. dan yang belum lama ini melantai di bursa saham, PT Batavia Prosperindo Trans Tbk.

Perusahaan-perusahaan tersebut umumnya menjajaki fundraising melalui pasar modal untuk memperbanyak infrastruktur yaitu armada, dan mengantongi modal untuk memperluas pasar hingga ke luar Pulau Jawa. Batavia Prosperindo Trans misalnya, emiten dengan sandi BTPR yang IPO pada Juli 2018 tersebut akan membelanjakan dana hasil IPO untuk memperbanyak armada hingga mencapai 2.500 pada akhir tahun ini, dari hanya 1.300 armada pada akhir 2017.

 

BERITA TERKAIT

Laba Mandiri Herindo Adiperkasa Naik 78,04%

Di tiga bulan pertama 2024, PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk(MAHA) membukukan laba bersih Rp73,204 miliar atau naik 78,04% dibanding periode…

Anak Usaha HRUM Raih Pinjaman US$620 Juta

Danai ekspansi bisnisnya, PT Tanito Harum Nickel, anak usaha PT Harum Energy Tbk(HRUM) meraih fasilitas pinjaman senilai US$ 620 juta…

Sawit Sumbermas Raup Laba Rp512,25 Miliar

Laba bersih PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) tercatat sebesar Rp512,25 miliar pada tahun 2023 atau anjlok 72,1% dibanding tahun…

BERITA LAINNYA DI

Laba Mandiri Herindo Adiperkasa Naik 78,04%

Di tiga bulan pertama 2024, PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk(MAHA) membukukan laba bersih Rp73,204 miliar atau naik 78,04% dibanding periode…

Anak Usaha HRUM Raih Pinjaman US$620 Juta

Danai ekspansi bisnisnya, PT Tanito Harum Nickel, anak usaha PT Harum Energy Tbk(HRUM) meraih fasilitas pinjaman senilai US$ 620 juta…

Sawit Sumbermas Raup Laba Rp512,25 Miliar

Laba bersih PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) tercatat sebesar Rp512,25 miliar pada tahun 2023 atau anjlok 72,1% dibanding tahun…