Bandara Kertajati Segera Dikerjakan

NERACA

Jakarta---Proyek infrastruktur  Bandara Kertajati International Airport segera siap dibangun pada 2012. Bahkan proses pembangunan proyek ini akan menerapkan infrastruktur dan teknologi ramah lingkungan yang sudah diaplikasikan di berbagai negara seluruh dunia.  "Nanti juga dapat menciptakan energi yang bersih, ramah lingkungan, dan terbarukan. Kertajati International Airport dan Cimahi Waste to Energy Satelite adalah dua proyek pertama yang mulai dikerjakan tahun ini," kata Chairman Group Caedz, E Sjahrial  di Jakarta,27/2

Menurut Sjahrial, proyek pembangunan yang menjadi bagian Super Green Indonesia. Secara keseluruhan, Super Green Indonesia merupakan pembangunan selama 25 tahun dengan memperhitungkan ekonomi, lingkungan, kebijakan, serta infrastruktur.   “Infrastruktur serta teknologi ramah lingkungan, proyek ini juga akan menjadi upaya Indonesia dalam penyelamatan dunia terkait isu global warming,” tambahnya

Sjahrial menambahkan, rancangan pembangunan Kertajati International Airport dan Cimahi Waste to Energy Satelite sudah dibicarakan dengan Gubernur Jawa Barat serta Walikota Cimahi. Selain investasi, penyerapan tenaga kerja dalam jumlah besar didapatkan dalam proyek ini.  Pembangunan proyek tersebut akan menciptakan 6 juta peluang kerja baru di dalam negeri dalam kurun waktu lima tahun setelah proyek dilaksanakan.  "Pengembangan super koridor Jawa Barat ini harus bisa dipertangungjawabkan secara sosial dan ekonomi," sebutnya.

Sementara itu, Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bidang kerjasama investasi Achmad Kurnadi menuturkan, pembangunan PII memberikan dukungan yang komprehensif bagi iklim investasi Indonesia.  Selain menciptakan peluang pertumbuhan di sektor ekonomi, juga membangun koridor pembangunan di kawasan Jawa Barat. "Hambatan dan tantangan regulasi harus diatasi dengan serius. Diperlukan juga langkah-langkah perbaikan serta kebijakan yang tepat," tuturnya.

Tahap pertama Super Green Indonesia PII ini adalah pembangungan koridor ekonomi Jawa Barat dengan beberapa proyeknya yaitu Kertajati International Airport, Hambalang Solar Energy Satellite dan Rainbow Hill Eco City, Sukabumi Wind Energy Satellite, Cimahi Waste-to-Energy Satellite, dan Kertajati Eco-Tourism & Exposition Park.  Sementara untuk investor yang rencananya terlibat dalam proyek ini antara lain Copernicus Group, Smart Digital Infrastructure, Bluegill Technologies, dan Hanergy Holding Amerika.

Ditempat yang sama, Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf mendesak pemerintah pusat segera merealisasikan pembangunan Bandara Internasional Kertajati di Kabupaten Majalengka.   "Di tengah pembangunan Bandara Kertajati `kan muncul wacana pembangunan Bandara Karawang. Sementara kami dari Pemprov Jabar sudah membebaskan lahan 630 hektare di Majalengka. Itu mau dikemanakan?" ujarnya

Menurut dia, pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati sudah masuk ke dalam RPJRM nasional dan MP3EI, tapi ada klausul pada Pasal 3 Keputusan Menhub 2005 yang mengatakan bahwa APBN tidak turut menanggung biaya pembangunan bandara tersebut.  

Padahal, kata Dede Yusuf, Pemprov Jawa Barat hanya sanggup untuk pembebasan lahan Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati, sedangkan pembangunan bandara perlu akses jalan sebagai pintu masuk dan keluar bandara.  Pihaknya berharap, Permenhub 2005 bisa dirubah sebab tidak mungkin pemerintah daerah membangun bandara sendirian karena investasi bandara tidak sedikit yakni hingga 2016 perlu dana Rp8 triliun dan tahap awalnya Rp3,5 triliun.

Dikatakannya, saat ini Pemprov Jawa Barat terus melakukan pembebasan lahan yang pada 2012 ini sudah 200 hektare sementara itu anggaran yang terserap sebesar Rp250 miliar. **cahyo

BERITA TERKAIT

Defisit Fiskal Berpotensi Melebar

    NERACA Jakarta - Ekonom Josua Pardede mengatakan defisit fiskal Indonesia berpotensi melebar demi meredam guncangan imbas dari konflik Iran…

Presiden Minta Waspadai Pola Baru Pencucian Uang Lewat Kripto

  NERACA Jakarta – Presiden RI Joko Widodo meminta agar tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan kementerian…

Pentingnya Bermitra dengan Perusahaan Teknologi di Bidang SDM

  NERACA Jakarta – Pengamat komunikasi digital dari Universitas Indonesia (UI) Firman Kurniawan menekankan pentingnya Indonesia memperkuat kemitraan dengan perusahaan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Defisit Fiskal Berpotensi Melebar

    NERACA Jakarta - Ekonom Josua Pardede mengatakan defisit fiskal Indonesia berpotensi melebar demi meredam guncangan imbas dari konflik Iran…

Presiden Minta Waspadai Pola Baru Pencucian Uang Lewat Kripto

  NERACA Jakarta – Presiden RI Joko Widodo meminta agar tim Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan kementerian…

Pentingnya Bermitra dengan Perusahaan Teknologi di Bidang SDM

  NERACA Jakarta – Pengamat komunikasi digital dari Universitas Indonesia (UI) Firman Kurniawan menekankan pentingnya Indonesia memperkuat kemitraan dengan perusahaan…