Akuisisi Filamendo Sakti - Gajah Tunggal Tekan Produksi Lebih Efisien

NERACA

Jakarta  - Menjaga ketersediaan pasokan bahan baku seiring dengan besarnya permintaan pasar ban, PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) belum lama ini mengakuisisi 92,9% saham PT Filamendo Sakti milik PT Polychem Indonesia Tbk (ADMG) sebagai produsen benang. “Gajah Tunggal mengakuisisi Filamendo untuk menjamin pasokan, kualitas serta menurunkan biaya produksi untuk melanjutkan integrasi vertikal hulu rantai produksi,”kata Direktur PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), Catharina Widjaja di Jakarta, kemarin.

Disebutkan, akuisisi dilakukan perseroan menelan investasi Rp 4,55 miliar. Sebenarnya, transaksi ini adalah transaksi afiliasi karena Gajah Tunggal memiliki 25,56% saham Polychem. Perjanjian jual beli diteken pada 28 Juni 2018. Filamendo sendiri memproduksi benang filament nilon 6 yang merupakan bahan baku utama kain ban nilon 6.

Diceritakan Catharina, pada restrukturisasi bisnis perusahaan tahun 2004, saham Filamendo belum bisa diambil sepenuhnya. Namun sejak dulu GJTL masih terus membeli rutin benang dari Filamendo.”Tidak ada efek besar. Hanya menjadi productive asset. Serta kita kontrol penuh mereka dan misalnya butuh filamen sewaktu-waktu kepastiannya terus ada," jelasnya.

Mengenai pembesaran usaha Filamendo, Gajah Tunggal belum mau menjelaskan secara spesifik. Yang jelas perusahaan ban ini juga belum ada rencana akusisi baru dalam waktu dekat. Sedangkan untuk kinerja tahun ini, GJTL mengincar kenaikan pendapatan naik 5% sampai 10%. Hal ini didorong dari penjualan domestik dan juga ekspor. "Saat ini porsi ekspor kita 35% dan kami maunya menjadi 40%. Sedangkan untuk domestik 60%," paparnya.

Disampaikannya, pasar Eropa jadi target utama penambahan penjualan produk ban yang diproduksi Gajah Tunggal. Dimana ekspansi perseroan akan fokus pada penjualan ban truk dan bus (TBR). Hal itu seiring dengan target perseroan meningkatkan kapasitas produksi ban jenis TBR sejak pendirian pabrik ban baru dari sebelumnya 2.000 ban per hari menjadi 3.500 ban perharinya.

Kata Catharina, kebijakan anti dumping dari Eropa atas produk ban China menjadi peluang besar bagi perseroan. “Potensi sangat besar kami sudah ekspor ke sana kayak ban Hino tapi sepertinya jumlahnya bertambah,"ujarnya.

Tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan volume penjualan dan pendapatan sebesar 15% dibandingkan tahun lalu. Pada 2017, penjualan produk perseroan senilai Rp 14,14 triliun. Namun pelemahan (depresiasi) rupiah terhadap US$ masih menjadi tantangan perseroan dalam meningkatkan laba bersih (bottom line) pada tahun ini. Pasalnya, sekitar 70% bahan baku menggunakan dollar AS.

Alhasil, perseroan sempat mencatatkan kerugian selisih kurs yang membuat perusahaan rugi bersih Rp 93,9 miliar pada semester I-2018. Namun demikian, perseroan menegaskan sebagian besar sudah dihedging atau lindung nilai.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…