Indonesia Targetkan Kejar Kecepatan Internet Setara Singapura - Tahun Depan

Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Rudiantara mencanangkan tahun depan Jakarta akan memiliki kecepatan internet yang hampir setara dengan Singapura. "Kita canangkan dulu bersama teman-teman (Pemprov) DKI bahwa tahun 2019, harusnya Jakarta dengan Singapur 11-12 alias beti (atau) beda tipis. Saya yakin karena kita masih punya waktu 1 tahun lagi ke depan," kata Rudiantara.

Untuk bisa mencapai rencana tersebut, ia berharap kerja sama semua pihak, mulai dari operator, pemerintah pusat, hingga pemerintah daerah yang menjadi fasilitator.

Ia bertekad, dimulai dari Jakarta, Indonesia nantinya bisa merebut posisi ke-2 dari segi perkembangan infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Asia. Sebab, saat ini, Indonesia berada di urutan ke-4 setelah Singapura, Malaysia, dan Thailand. "Kalau enggak ada yang memfasilitator, kita akan tetap posisi 4. Setidaknya, kita bisa dapat posisi nomor 2, kita enggak bisa compete dengan Singapura. Tantangannya beda," kata dia.

Rudiantara menyebut, pemerintah secara bertahap membangun palapa ring (proyek pembangunan serat optik) di beberapa wilayah. Proyek itu disebut telah dilakukan di wilayah Indonesia bagian barat, yakni di Natuna dan Anambas pada Maret lalu.

Berdasarkan laporan yang dikeluarkan Hootsuite tentang aktivitas internet yang menyajikan data kecepatan internet. Bila menilik laporan tersebut, ternyata kecepatan rata-rata internet di dunia adalah 42,71 Mbps untuk internet kabel dan 22,16 Mbps untuk koneksi mobile.

Perlu diperhatikan angka itu adalah rata-rata, sementara negara-negara maju ada yang memiliki akses internet dua sampai tiga kali lipat dari 42,71 Mbps.

Berikut peringkat negara terbaik dalam kecepatan internet kabel: Singapura: 161.50 Mbps, Islandia: 157.73 Mbps, Hong Kong: 129.64 Mbps, Korea Selatan: 117.49 Mbps, Rumania: 195.7 Mbps, Swedia: 93.24 Mbps, Hongaria: 90.94 Mbps, Makau: 87.92 Mbps, Amerika Serikat: 84.66 Mbps, Belanda: 83.41 Mbps

Tidak mengejutkan Singapura kembali menempati posisi pertama dalam kecepatan internet. Tidak hanya itu, ada empat negara Asia yang menempati 10 besar. Lebih lanjut, berikut 10 negara yang memiliki akses internet mobile tercepat: Norwegia: 62,01 Mbps, Islandia: 58,44 Mbps, Belanda: 54,53 Mbps, Singapura: 51,92 Mbps, Uni Emirat Arab: 51,72 Mbps, Qatar: 51,61 Mbps, Australia: 50,04 Mbps, Hongaria: 46,38 Mbps, Kanada: 45,67 Mbps, Belgia: 45,16 Mbps

Masih menurut laporan Hootsuite, di Indonesia rata-rata kecepatan internet kabel adalah 13,79 Mbps, sementara untuk mobile rata-rata memiliki kecepatan 9,82 Mbps.

Kecepatan Internet Indonesia

Kecepatan internet di Indonesia ditelisik oleh nPerf dalam laporannya bertajuk Barometer of Mobile Internet Connections in Indonesia (Barometer Koneksi Internet Mobile di Indonesia).

Telkomsel sebagai operator seluler memiliki kecepatan internet paling unggul di sepanjang tahun 2017 lalu. Adapun kategori kecepatan internet Telkomsel yang menurut nPerf bagus antara lain, seperti kecepatan download, upload, serta browsing. Namun, Telkomsel justru tak unggul pada kategori latency dan streaming video. Untuk dua bagian ini justru dimenangi oleh Bolt.

Untuk kategori kecepatan download, rata-rata pengguna Telkomsel mendapatkan kecepatan 10,64 Mbps, disusul Smartfren dan Bolt dengan kecepatan 9,6 Mbps dan 8,87 Mbps.

Sementara kecepatan upload, Telkomsel bisa mencapai 7,91 Mbps, di posisi berikutnya ada XL Axiata dengan 2,95 Mbps, dan operator seluler lain kecepatannya ada di bawah 2,15Mbps. Bolt sendiri terjungkal dengan 1,23 Mbps.

Hingga saai ini, Indonesia terus berupaya memperbaiki kualitas internet dengan melakukan penataan pita frekuensi. Yang belakangan berhasil diselesaikan adalah penataan frekuensi 2,1GHz.

Penataan tersebut berhasil diselesaikan lebih cepat dari jadwal awal, yaitu 25 April 2018. Kebijakan penataan ulang merupakan kesepakatan bersama antara pemerintah dengan pengguna pita 2,1GHz eksisting pada November 2016.

Dalam kesepakatan itu setelah proses seleksi, PT. Hutchison 3 Indonesia (H3I) ditetapkan sebagai pemenang seleksi pita frekuensi 2,1GHz Tahun 2017 pada blok 11 dan PT. Indosat Ooredoo, Tbk. (Indosat Ooredoo) pada blok 12.

Program tersebut merupakan bagian dari upaya mendukung pembangunan jaringan internet berkecepatan tinggi (mobile broadband) di Indonesia.

BERITA TERKAIT

Bantu UKM Kembangkan Bisnis, Salesforce Luncurkan Pro Suite

  NERACA Jakarta - Salesforce meluncurkan edisi terbaru Pro Suite yang tersedia di market Indonesia. Sebuah solusi yang fleksibel, terukur,…

Menggabungkan Seni dan Teknologi, Ink Lords Kenalkan Desain Kemasan dari Makhluk Mitologi Indonesia

  Menggabungkan Seni dan Teknologi, Ink Lords Ciptakan Desain Kemasan dari Makhluk Mitologi Indonesia NERACA Jakarta - Minat terhadap ‘Creative…

Kolaborasi dengan Timezone - Coocaa Indonesia Bagi THR TV 86 Inch dan Ratusan Juta Rupiah

Coocaa, sebagai brand TV no. 1 di Indonesia berkolaborasi dengan Timezone Indonesia ingin berbagi kebahagiaan serta perasaan dan pengalaman yang…

BERITA LAINNYA DI Teknologi

Bantu UKM Kembangkan Bisnis, Salesforce Luncurkan Pro Suite

  NERACA Jakarta - Salesforce meluncurkan edisi terbaru Pro Suite yang tersedia di market Indonesia. Sebuah solusi yang fleksibel, terukur,…

Menggabungkan Seni dan Teknologi, Ink Lords Kenalkan Desain Kemasan dari Makhluk Mitologi Indonesia

  Menggabungkan Seni dan Teknologi, Ink Lords Ciptakan Desain Kemasan dari Makhluk Mitologi Indonesia NERACA Jakarta - Minat terhadap ‘Creative…

Kolaborasi dengan Timezone - Coocaa Indonesia Bagi THR TV 86 Inch dan Ratusan Juta Rupiah

Coocaa, sebagai brand TV no. 1 di Indonesia berkolaborasi dengan Timezone Indonesia ingin berbagi kebahagiaan serta perasaan dan pengalaman yang…