Membuat Arus Kas Terkelola

Pemerhati Kebijakan Industri dan Ekonomi, Fauzi Aziz

 

 

Membaca dan memahami persoalan ekonomi makro barangkali kita sudah bosan karena suguhan informasinya tidak jauh dari persoalan pertumbuhan, inflasi, nilai tukar mata uang, cadangan devisa dan sebagainya. Kali ini mari kita bicara tentang arus kas (cash flow) dalam rumah tangga ekonomi. Penulis selalu menyebut rumah tangga ekonomi dalam tiga kelompok besar, yakni rumah tangga ekonomi keluarga, rumah tangga ekonomi perusahaan. dan rumah tangga ekonomi negara. Arus kas dalam ketiga kelompok rumah tangga tersebut sangat dibutuhkan agar perputaran roda kehidupannya tidak tersumbat, sehingga kegiatan ketiga rumah tangga ekonomi tersebut mengalami gangguan cash flow.

Arus kas yang seret pasti mengkhawatirkan. Dalam satu konsep pendapatan dan belanja, rumah tangga ekonomi harus dapat menjamin dirinya dan dapat dipastikan bahwa arus kasnya aman terkendali. Posisinya yang dapat dipertanggung jawabkan adalah bila arus kas yang masuk harus lebih besar dari yang dibelanjakan maupun yang dibiayakan, sehingga disini terjadi surplus arus kas, yang dalam pemahaman penulis berarti setiap rumah tangga ekonomi mempunyai potensi membentuk tabungan dan cadangan yang sangat likuid, sehingga status dana yang likuid menjadi bertambah yang ditempatkan di perbankan atau lembaga keuangan yang lain yang memyebabkan posisi keuangan rumah tangga ekonomi makin solid dan kian likuid.

Di luar itu sebenarnya ada uang kas yang menganggur karena tercatat dalam bentuk piutang.Inipun masih bisa terjadi dalam tiga situasi yakni menjadi piutang lancar, piutang ragu-ragu, dan piutang yang sama sekali tidak dapat ditagih.  Sepanjang piutang lancarnya masih dominan, arus kas rumah tangga ekonomi memiliki potensi menjadi semakin sehat dan neraca keuangannya makin kredibel.

Arus kas adalah dana segar yang terus berputar yang tingkat perputarannya tinggi, bila produktifitas kerja setiap rumah tangga ekonomi juga tinggi dalam hitungan hari, minggu, bulan maupun tahun. Stok opname bisa saja dilakukan berdasarkan pendekatan perputaran waktu tersebut. Sehingga kepala rumah tangga ekonomi akan cepat tahu posisi arus kas pada satu waktu yang mereka butuhkan.

Jika kita berpikir dalam kerangka ekonomi yang lebih luas, maka perputaran arus kas yang lancar bagi rumah tangga ekonomi manapun menjadi sebuah pertanda bahwa sistem ekonomi di satu negara dapat berjalan dengan sehat. Tapi bila arus kasnya perputarannya tidak lancar sehingga lebih banyak mandeg di piutang, ini sebuah pertanda buruk bahwa sistem ekonomi tidak bekerja dengan sehat.

Arus kas yang terganggu, dan dalam akunnya terbaca mengalami kecenderungan akan terjadi defisit, dan sementara itu, makin besar potensinya oyang berstatus sebagai piutang, maka pada situasi yang demikian dapat terjadi dua hal yakni. Arus kas masuk tersendat, sementara kebutuhan belanja dan pembiayaan yang bersifat likuid dalam  jangka pendek harus dibayarkan karena tidak bisa ditunda,sehingga hampir dapat dipastikan arus kas keluar jumlahnya akan besar. Status arus kas menjadi lampu kuning, yang bisa menjadi ancaman serius ketika berubah menjadi lampu merah. .Pada kondisi yang seperti itu, dan manakala menagih piutang menjadi sulit ditarik , maka  agar rumah tangga ekonomi bisa tetap survival, pihak manajemen rumah tangga ekonomi pada umumnya akan mengambil keputusan dalam dua hal, yakni alan menggunakan dana tabungan dan cadangan untuk memperkuat arus kas masuk ; atau menarik utang jangka pendek yang cost of fundnya relatif menjadi mahal.

BERITA TERKAIT

Antisipasi Kebijakan Ekonomi & Politik dalam Perang Iran -Israel

    Oleh: Prof. Dr. Didik Rachbini Guru Besar Ilmu Ekonomi, Ekonom Pendiri Indef   Serangan mengejutkan dari Iran sebagai…

Iklim dan Reformasi Kebijakan

Oleh: Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan Sebagai upaya untuk memperkuat aksi iklim, Indonesia memainkan peran penting melalui kepemimpinan pada Koalisi…

Cawe-cawe APBN dalam Lebaran 1445 H

  Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melaporkan kepada Presiden Joko…

BERITA LAINNYA DI

Antisipasi Kebijakan Ekonomi & Politik dalam Perang Iran -Israel

    Oleh: Prof. Dr. Didik Rachbini Guru Besar Ilmu Ekonomi, Ekonom Pendiri Indef   Serangan mengejutkan dari Iran sebagai…

Iklim dan Reformasi Kebijakan

Oleh: Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan Sebagai upaya untuk memperkuat aksi iklim, Indonesia memainkan peran penting melalui kepemimpinan pada Koalisi…

Cawe-cawe APBN dalam Lebaran 1445 H

  Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melaporkan kepada Presiden Joko…