Tingkatkan Cadangan Timah - TINS Ekspansi Eksplorasi di Nigeria dan Myanmar

NERACA

Jakarta – Genjot kapasitas produksi, PT Timah Tbk (TINS) perluas penetrasi pasar ekspolasi timah di Nigeria dengan membentuk perusahaan joint venture agreement dengan Topwide Venture Ltd sejak akhir 2017 silam. “Saat ini proses untuk tambang timah di Nigeria ini sudah dalam tahap eksplorasi dan eksploitasi kira-kira tahun ini. Tetapi, kami akan mulai dari membangun smelter-nya terlebih dahulu,”kata Direktur Keuangan PT Timah, Emil Ermindra di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, ekspansi eksplorasi dimaksudkan untuk meningkatkan cadangan timah TINS. Untuk kerjasama patungan tersebut, lanjut Emil, perseroan yang menyiapkan teknologi dan marketingnya dan sedangkan untuk keamaanan dan perizinan bagian dari Topwide Venture. Sedangkan mengenai target produksi tambang timah di Nigeria, dirina mengharapkan setidaknya produksi timah di Nigeria ini sama atau lebih besar dari produksi timah di Bangka Belitung yaitu 35.000 ton per tahun. Sayangnya, ia tak menyebutkan detail biaya ekspansi di Nigeria ini.

Selain rencana ekspansi di Nigeria, TINS saat ini juga akan menggarap tambang timah di Myanmar. Berbeda dengan lokasi tambang di Nigeria, rencana ekspansi di Myanmar belum sampai tahap eksplorasi. Tahun ini, kata Emil, perseroan akan meningkatkan nilai inventory timah kadar rendah menjadi dua kali lipat atau Rp3,2 triliun seiring dengan penggunaan fuming dan teknologi ausmelt.

Perseroan saat ini tengah mengembangkan smelter fuming. Tujuan pembuatan pabrik baru ialah mengolah kembali timah kadar rendah untuk menjadi produk komersial.”Bijih timah itu ada kerak-keraknya. Kerak itu nantinya bisa diolah kembali untuk ditingkatkan kadarnya, kemudian bisa dijual. Kalau kadarnya terlalu rendah belum bisa dikomersialkan,"kata Emil.

Pengembangan fasilitas fuming yang menelan investasi Rp55 miliar ini hampir selesai. Proyek tersebut juga berjalan seiring dengan ekspansi perseroan dalam penambangan dalam atau primer. Perusahaan juga mengembangkan teknologi ausmelt sebagai proyek lanjutan peningkatan kadar timah dari fuming. Proyek ausmelt yang membutuhkan investasi US$56 juta diharapkan rampung pada September 2020

Emil menyampaikan, setelah proyek fuming yang dilanjutkan dengan ausmelt rampung, perseroaan dapat meningkatkan nilai inventory timah dua kali lipat. Saat ini, nilai stok timah anak usaha PT Inalum (Persero) ini mencapai kisaran Rp1,6 triliun.”Ketika inventory timah yang sebelumnya tidak bisa dimanfaatkan, kemudian bisa dikomersialkan, nilainya bisa bertambah dua kali lipat. Ya hitung saja dari sebelumnya Rp1,6 triliun, berarti menjadi Rp3,2 triliun," tuturnya.

Terkait belanja modal, perusahaan merealisasikan sekitar 60% dari bujet sampai saat ini. Pada 2018 perusahaan mengalokasikan capex Rp2,6 triliun.

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…