Kemudahan di Era Digital - Jumlah Investor Pasar Modal Diharapkan Tumbuh

NERACA

Jakarta – Tuntutan modernisasi pelayanan di era digital, tidak hanya dirasakan industri perbankan dan asuransi, tetapi juga industri pasar modal. Pasalnya, seiring dengan tuntutan masyarakat akan kemudahan layanan yang efisien, aman dan cepat, maka inovasi di era digital menjadi keharusan yang dilakukan pelaku industri pasar modal.

Saat ini, beberapa produk investasi pasar modal dan termasuk investasi saham pun bisa dilakukan lewat genggaman smartphone dengan aplikasi yang ditawarkan perusahaan manajer investasi. Tidak hanya itu, beberapa perusahaan manajer investasi sudah menggandeng beberapa perusahaan e-commerce dalam rangka penetrasi penjualan produk investasi seperti reksadana. Tengok saja, Bareksa, Tokopedia dan Bukalapak memiliki aplikasi yang memiliki akses dan kemudahan bagi masyarakat berinvestasi di pasar modal.

Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal II, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Fakhri Hilmi mengatakan, persoalan meningkatkan jumlah investor itu adalah masalah lama yang harus ditemukan solusinya, termasuk lewat aplikasi digital. "Kita sudah naik jumlah investornya, tapi dari dulu kita sudah lalukan pameran sosialisasi, mengeluarkan banyak biaya dengan hasil yang kita terima saat ini," ujarnya di Jakarta, kemarin.

Menurut Fakhri dengan perkembangan e-commerce diharapkan bisa berkontribusi memberikan pilihan lain dengan proses pembukaan rekening antara sepekan sampai dua pekan. "Tapi saya buka e-commerce itu sambil tiduran 5 menit selesai. Nah ini yang saya harap bisa dilakukan di pasar modal," katanya.

OJK, lanjutnya, saat ini tengah mediskusikan soal proses tandatangan secara digital untuk mendorong bisnis tersebut ke segmen anak muda yang mengutamakan kecepatan. "Mudah-mudahan e-commerce yang sudah ada saat ini bisa kontribusi ke pasar modal agar banyak tertarik investasi, bertambah dan stabilitas naik. Terutama dengan cakupan lebih luas, lebih banyak lagi,"ungkapnya.

Dengan semakin mudah dan cepatnya investasi di pasar modal diharapkan ke depannya dapat meningkatkan jumlah investor pasar modal berikut investor reksa dana yang per akhir Juli 2018 berjumlah 1.369.810 single investor identification (SID). Fakhri Hilmi berharap, era digital bisa mendorong peningkatan jumlah investor lebih banyak lagi dari sekarang yang sudah melebihi 1 juta. Sehingga perlu dilakukan sosialisasi ke masyarakat melalui aplikasi digital.

Gencarnya ekonomi digital, kata Fakhri, dapat meningkatkan jumlah investor karena Indonesia secara geografis sulit untuk dijangkau semua secara konvensional. "Perkembangan e-commerce, e-payment dan online transaction kita punya. Kita berharap sekali ada kontribusi untuk memberikan kontribusi peningkatan investor," ujarnya.

Menurutnya Fakhri, tingkat ketertarikan masyarakat untuk berinvestasi sangat tinggi, tapi seringkali banyak yang jatuh ke dalam investasi bodong yang bukannya bikin untung malah justru buntung. "Adanya investasi bodong selama ini membuktikan bahwa orang sebenarnya mau investasi, tapi tidak tahu,"ungkapnya.

Kemudian dalam rangka edukasi dan sosialisasi pasar modal, BEI menggelar agenda tahunan yakni investor summit 2018 dengan menghadirkan pemaparan kinerja oleh 65 perusahaan tercatat. Tujuan dari penyelenggaraan investor summit 2018 adalah membuka akses dan hubungan yang lebih luas antara investor dengan perusahaan tercatat. Selain itu, hadirnya investor summit tidak hanya bisa meningkatkan pemahaman investor terhadap kinerja perusahaan tercatat di BEI, juga bisa meningkatkan likuiditas pasar.

Investor Summit 2018 juga diharapkan dapat membantu membangun kesadaran dan ketertarikan masyarakat umum terhadap potensi industri pasar modal Indonesia di tengah industri keuangan yang berkembang cepat. Investor summit 2018 memiliki target sebanyak 1.300 peserta selama kegiatan berlangsung.

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…