Soal Dorongan IPO - Bukalapak dan Tokopedia Belum Beri Sinyal

NERACA

Jakarta – Meskipun PT Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah memberikan karpet merah dengan relaksasi aturan bagi perusahaan starup atau e-commerce untuk mecatatkan sahamnya di pasar modal, rupanya belum memberikan sinyal positif bagi perusahaan startup yang memiliki valuasi lebih dari US$1 miliar atau biasa disebut startup Unicorn seperti Tokopedia dan Bukalapak untuk melantai di bursa saham.

Head of Financial and Payment Servise Bukalapak, Destya Danang Pradityo mengatakan, pihaknya tidak ingin menjadikan initial public offering(IPO) atau pelepasan saham ke publik sebagai tujuan final perusahaan.”Soal IPO, lebih tepat itu Mas Zaky atau Fajrin sebagai founder-nya. Cuma intinya, kalau dari founder itu, IPO bukan journey, Bukalapak untuk IPO, terus udah. Tapi apa nih yang bisa kita sumbangkan dan berikan untuk dunia ekonomi digital khususnya yang ada di Indonesia. Seperti itu sih,”kata Destya di Jakarta, kemarin.

Artinya menurut Destya, tujuan utama Bukalapak bukanlah IPO. Sebab, menurutnya, memperluas pasar masih menjadi target yang lebih penting setidaknya dalam dua tahun ke depan. Meski demikian, Destya tidak menampik bahwa Bukalapak hingga saat ini telah meraup pendapatan yang cukup signifikan. Namun, revenue tersebut digunakan lagi oleh perusahaan sebagai modal memperluas pasar. “Namun balik lagi, fokus utama kita saat ini atau dua tahun ke depan sebenarnya masih gimana caranya kita meluaskan lagi market Bukalapak. Jadi apa yang kita dapat dari revenue, kita kembalikan untuk menjadi modal kita untuk membesarkan market. Belum untuk, 'oh kita harus punya revenue menjadi keuntungan sekian.' Belum ke situ,” ujarnya.

Sementara Head of Fintech Tokopedia Samuel Sentana juga menyatakan hal senada. Menurutnya, IPO bukan menjadi target utama bagi Tokopedia. “Kami melihatnya dari Tokopedia sama, di mana visi dan misi kami adalah untuk mengembangkan ekonomi secara digital,”katanya.

Menurutnya, secara garis besar, pihaknya ingin berfokus membesarkan ekosistem yang ada. Salah satunya dengan menyediakan produk reksa dana. Tujuannya agar Tokopedia tidak hanya sebagai tempat jual beli barang, namun juga sebagai tempat untuk investasi.“Kami secara keseluruhan ingin membesarkan ekosistem kami ya. Jadi salah satu element e-commerce kan tidak hanya jual beli tapi juga ada penyimpanan. Ini kami lihat dari segi finansial ini sangat benefit untuk ekosistem juga,” tandasnya.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara mendorong perusahaan startup unicorn untuk masuk ke pasar modal untuk bisa memberi kesempatan pada masyarakat menjadi bagian dari perusahaan. Akan tetapi, dia menegaskan bahwa memang keputusan untuk IPO kembali lagi kepada perusahaan yang bersangkutan,“Kami pemerintah serta BEI hanya sebatas mendorong dan memfasilitasi agar startup unicorn bisa menjadi anggota di pasar modal. Karena masuk ke bursa adalah keputusan bisnis, bukan pemerintah yang minta. Tapi, direksi Bursa saat ini meski baru, namun progresnya bagus,"tuturnya.

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…