UGM dan EWINDO Resmikan Operasional Bank Genetik Sayuran - Sinergi Perguruan Tinggi dan Swasta Lestarikan Kekayaan SDG Indonesia

UGM dan EWINDO Resmikan Operasional Bank Genetik Sayuran

Sinergi Perguruan Tinggi dan Swasta Lestarikan Kekayaan SDG Indonesia

Bank Genetik khusus sayuran pertama yang beroperasi di Indonesia dan Bank Genetik hasil sinergi perguruan tinggi dan swasta pertama di Indonesia.

NERACA

Yogyakarta - Produsen benih sayuran tropis hibrida ‘Cap Panah Merah’ PT East West Seed Indonesia (EWINDO) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) pada hari ini meresmikan operasional Bank Genetik atau Bank Plasma Nutfah tanaman hortikultura khususnya sayuran di Komplek Pusat Inovasi Agro Teknologi (PIAT), UGM Yogyakarta.

Peresmian Bank Genetik khusus sayuran PERTAMA di Indonesia ini dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat drg. Ika Dewi Ana M.Kes, Ph.D, Managing Director EWINDO Glenn Pardede, Sales and Marketing Director EWINDO Afrizal Gindow, R&D Director EWINDO Asep Harpenas, serta pakar pemuliaan tanaman dari Belanda dan pendiri East-West Seed, Simon Groot.

”Adalah kebanggaan yang luar biasa UGM dapat berkolaborasi dengan EWINDO untuk mendirikan Bank Genetik Sayuran bertepatan dengan perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-73, sebagai bukti komitmen kami untuk melestarikan sumber daya genetik sayuran untuk kepentingan bangsa, baik itu konservasi, riset penelitian, kepentingan dunia pendidikan dan usaha, serta masyarakat lainnya,” ujar Rektor UGM Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng, Jumat (24/8).

Pernyataan yang sama juga disampaikan oleh pimpinan EWINDO, “Kami bangga dapat bekerjasama dengan UGM membantu dalam membangun infrastruktur dan mengoperasikan Bank Plasma Nutfah khusus tanaman sayuran pertama di Indonesia ini. Bank Genetik Sayuran ini merupakan public private partnership sebagai hadiah untuk ulang tahun RI ke-73. Selain untuk mengkonservasi, diharapkan fasilitas ini dapat dikembangkan untuk kepentingan pertanian yang lebih luas untuk membantu petani dan juga peneliti dalam menemukan benih unggul berkualitas,” kata Managing Director EWINDO Glenn Pardede.

Bank Plasma Nutfah ini memanfaatkan bangunan PIAT yang sudah ada, yang dialihfungsikan menjadi seed storage (8x12m2), termasuk fasilitas untuk admin dan web; laboratorium untuk uji benih (3x6m2), serta pendirian 3 unit Screen House baru berukuran masing-masing 15x18m2.

Sementara itu, sampai dengan saat ini, Bank Plasma Nutfah ini telah memiliki koleksi SDG tanaman sayuran berupa cabai sebanyak 62 aksesi, tomat 12 aksesi, terong 16 aksesi, kacang panjang 30 aksesi, mentimun 25 aksesi, melon dan mentimun suri 27 aksesi, buncis 21 aksesi, serta jagung manis dan pulut 9 aksesi. Sumber plasma nutfah tersebut diantaranya adalah hibah/sumbangan dari koleksi yang dimiliki oleh EWINDO. Banyak aksesi sayuran lokal yang masih dalam taraf ‘refresh’ dan perbanyakan di lahan EWINDO yang menunggu kesiapan untuk ditransfer ke Bank Genetik ini. Ke depannya EWINDO bekerja sama dengan UGM akan berupaya membawa kembali SDG tanaman sayuran yang ada di luar negeri untuk kembali ke Indonesia.

Seperti diketahui, Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang sangat kaya dengan sumber plasma nutfah. Indonesia terdiri lebih dari 17.000 pulau dan terletak di antara dua benua dan dua samudera membentuk keanekaragaman ekosistem sekurang-kurangnya 42 ekosistem daratan alami dan 5 ekosistem lautan. Hal itu memungkinkan Indonesia memiliki plasma nutfah yang sangat tinggi keanekaragamannya. Ironisnya, petani dan peneliti di Indonesia masih mengalami berbagai hambatan dalam pengembangan varietas unggulan karena terbatasnya akses dan fasilitas penyimpanan plasma nutfah.

Bank Plasma Nutfah ini hadir memberikan solusi untuk pelestarian kekayaan SDG tersebut sekaligus mendorong tumbuhnya inovasi dan penemuan varietas-varietas unggul baru tanaman hortikultura. Diharapkan fasilitas ini dapat mengakselerasi kemajuan industri hortikultura nasional khususnya dalam penemuan varietas-varietas unggul baru sehingga produk hortikultura Indonesia dapat lebih bersaing di dunia internasional.

“Kami optimistis dengan adanya fasilitas ini dan sumber daya manusia yang unggul akan mampu mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta penemuan varietas-varietas unggul baru yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia,” tutup Glenn Pardede.

PT East West Seed Indonesia (Ewindo) merupakan produsen benih hortikultura yang mengembangkan, memproduksi dan memasarkan benih sayuran tropis lokal dengan merk dagang ”Cap Panah Merah”. Didirikan pada tahun 1990, Ewindo memiliki misi untuk menyediakan produk dan pelayanan yang penuh inovasi yang akan meningkatkan pendapatan petani serta mendorong perkembangan dan kualitas produk petani sayuran. Ewindo juga ingin mengembangkan industri benih lokal yang inovatif agar dapat menghasilkan benih sayuran yang berkualitas tinggi.

Sampai dengan tahun 2018 Ewindo telah bermitra dengan sekitar 15.000 petani produksi benih yang tersebar di wilayah Jawa Barat, Jawa Timur, NTT dan NTB dengan 70.000 tenaga kerja polinator yang bekerja pada petani produksi. Selain itu Ewindo juga membina lebih dari 10 juta petani komersial yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Ewindo didukung oleh 100% karyawan lokal termasuk peneliti dalam negeri. Hingga saat ini Ewindo telah menghasilkan lebih dari 150 varietas benih unggul dan telah mendapatkan sertifikat dari Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, ISO 9001:2008 dan akreditasi dari International Seed Testing Association. Mohar

 

BERITA TERKAIT

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…

Studi Populix: Ritel Offline dan Online Akomodasi Preferensi Belanja Konsumen Indonesia yang Beragam

NERACA Jakarta - Berbelanja sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia yang tak terpisahkan dalam keseharian. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, sektor perdagangan…

BAZNAS Bersama TNI AU Berhasil Terjunkan Bantuan untuk Palestina dari Udara

NERACA Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menerjunkan bantuan kemanusiaan untuk…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Modal Pinjam PNM Mekaar, Dewi Lambungkan Bisnis Minuman Kesehatan

NERACA Jakarta – Tidak sedikit masyarakat kita yang masih kebingungan mendapatkan modal usaha. Mereka pernah mendengar ada pinjol, KUR, berbagai…

Studi Populix: Ritel Offline dan Online Akomodasi Preferensi Belanja Konsumen Indonesia yang Beragam

NERACA Jakarta - Berbelanja sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia yang tak terpisahkan dalam keseharian. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, sektor perdagangan…

BAZNAS Bersama TNI AU Berhasil Terjunkan Bantuan untuk Palestina dari Udara

NERACA Jakarta - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhasil menerjunkan bantuan kemanusiaan untuk…