Perbaiki Insentif DHE

Seperti diketahui publik saat ini, jumlah devisa hasil ekspor (DHE) yang bernilai besar masih “betah” di Singapura, Hong Kong, Makau, dan beberapa negara safe haven lainnya. Pasalnya, insentif yang diberikan oleh negara penampung devisa tersebut, dinilai cukup memikat sebagian besar eksportir Indonesia. Sementara di dalam negeri, minimnya devisa ekspor sekarang berdampak pada tekanan terhadap rupiah yang pada gilirannya menekan pertumbuhan ekonomi nasional.

Menghadapi kondisi demikian, Menko Perekonomian Darmin Nasution mengakui DHE yang tidak kembali ini menyebabkan rendahnya angka tabungan di dalam negeri dan membuat Indonesia selalu memerlukan modal asing untuk investasi. Pasalnya, DHE yang kembali ke dalam negeri sekitar 80%, sisanya tetap berada di luar negeri. Dari 80% yang masuk ke dalam negeri, yang ditukarkan ke rupiah hanya 15%, dan sisanya digunakan sebagai tabungan valas, deposito, dan giro, yang akhirnya mengurangi dampak dorongan DHE ke pertumbuhan.

Secara teori, pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh konsumsi masyarakat, investasi, belanja pemerintah, serta hasil ekspor dan impor. Maka, empat aspek tersebut yang sangat berpengaruh untuk mendorong pertumbuhan. Karena itu, konversi dolar AS ke dalam rupiah (berasal dari DHE) disebut akan meningkatkan cadangan devisa. Bagaimanapun, cadangan devisa yang semakin besar akan membuat nilai tukar rupiah menguat dan membuat daya beli masyarakat menjadi lebih tinggi.

Rumusnya sederhana, kalau masyarakat dan pemerintah melakukan konsumsi, ini merupakan power untuk melahirkan pertumbuhan. Investasi pun demikian, sementara kalau ekspor juga tenaga untuk menambah pertumbuhan. Langkah konkret yang dapat dilakukan untuk mengerek pertumbuhan ekonomi yaitu mendongkrak pembangunan pariwisata melalui pembangunan infrastruktur serta penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di daerah pariwisata.

Selain itu, pertumbuhan pariwisata mancanegara akan meningkatkan cadangan devisa secara langsung. Begitu juga penerapan biodiesel B20 yang tengah digenjot selama ini juga bisa menjadi motor penggerak guna menghemat devisa. Pemerintah menyatakan dengan implementasi B20, impor minyak bakal berkurang signifikan sehingga devisa bisa dihemat hingga US$5,5 miliar per tahun.

Di sisi lain, kepemilikan asing di pasar obligasi pemerintah mencapai 39%-40% sedangkan di pasar modal mencapai 45%-50%. Porsi ini lebih tinggi dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand. Penguasaan investor asing di pasar saham Malaysia misalnya, hanya sekitar 12%-14%.

Itu sebabnya setiap kali ada guncangan, kalau jangka pendek tentu kita masih tegar. Sebaliknya, kalau berbulan-bulan tekanan menguras devisa, kita pasti akan kerepotan. Namun, di tengah berbagai tantangan itu, pemerintah tetap optimistis pertumbuhan ekonomi tahun ini akan berada di kisaran 5,2%-5,3%.

Nah, untuk memperkuat devisa di dalam negeri, pemerintah mengimbau agar eksportir menyimpan DHE di perbankan di Indonesia. Karena selain untuk memperbaiki defisit transaksi berjalan (current account deficit-CAD) yang diprediksi bisa mencapai US$25 miliar pada akhir 2018, juga dapat meningkatkan posisi cadangan devisa yang saat ini (per Juli 2018) tercatat US$118 miliar.

Lantas, bagaimana agar DHE dapat masuk ke Indonesia? Pemerintah tentu tidak dapat memaksa pengusaha menyimpan DHE di dalam negeri apalagi menetapkan batas penyimpanan minimum (minimum holding period). Pasalnya, hal itu dapat melanggar Undang-Undang (UU) Nomor 24 Tahun 1999 tentang Lalu Lintas Devisa.

Adapun insentif yang ada bagi eksportir yang menyimpan DHE-nya di dalam negeri dalam bentuk penurunan pajak simpanan DHE yang berjenjang dari 3 bulan hingga di atas 6 bulan, ternyata belum efektif merangsang eksportir Indonesia.

Pemerintah ada baiknya mulai memikirkan insentif tambahan, yaitu dalam bentuk fasilitas back to back kredit ekspor terhadap eksportir yang menyimpan DHE-nya misalnya minimum 6 bulan, akan diberikan fasilitas kredit ekspor yang besarnya maksimal 75% dari total DHE yang disimpan di bank dalam negeri.  Diharapkan tambahan fasilitas back to back ini dapat merangsang eksportir tertarik menyimpan DHE-nya dalam waktu dekat ini masuk ke Indonesia. Semoga!

 

BERITA TERKAIT

Laju Pertumbuhan Kian Pesat

  Pertumbuhan ekonomi sebagai sebuah proses peningkatan output dari waktu ke waktu menjadi indikator penting untuk mengukur keberhasilan pembangunan suatu…

Kredibilitas RI

Pemilu Presiden 2024 telah berlangsung secara damai, dan menjadi tonggak penting yang tidak boleh diabaikan. Meski ada suara kecurangan dalam…

Pangan Strategis

Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus dipenuhi setiap saat. Hak untuk memperoleh pangan merupakan salah satu hak…

BERITA LAINNYA DI Editorial

Laju Pertumbuhan Kian Pesat

  Pertumbuhan ekonomi sebagai sebuah proses peningkatan output dari waktu ke waktu menjadi indikator penting untuk mengukur keberhasilan pembangunan suatu…

Kredibilitas RI

Pemilu Presiden 2024 telah berlangsung secara damai, dan menjadi tonggak penting yang tidak boleh diabaikan. Meski ada suara kecurangan dalam…

Pangan Strategis

Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus dipenuhi setiap saat. Hak untuk memperoleh pangan merupakan salah satu hak…