PT Gihon Telkomunikasi Indonesia Tbk (GHON) akan menambah 67 unit menara sepanjang 2018 atau 15% dari total menara yang dimiliki perseroan per akhir 2017 yaitu sebesar 443 unit. Direktur Utama Gihon Telekomunikasi Indonesia, Rudolf P. Nainggolan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, pembangunan 67 menara tersebut menyebar di beberapa daerah di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

Adapun, perseroan membelanjakan rata-rata Rp1 miliar untuk pembangunan satu unit menara. Meski menargetkan tumbuh moderat, Rudolf menyampaikan perseroan tetap dapat membukukan pertumbuhan positif baik dari sisi pendapatan maupun laba bersih. Pasalnya, selain mengandalkan pembangunan fisik menara baru, Gihon Telekomunikasi juga meningkatkan angka kolokasi menara. Di semester satu 2018, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp51,34 miliar pada semester I/2018 atau meningkat 12,42% dibandingkan periode sama tahun lalu (yoy). Beban pokok pendapatan perseroan tercatat mengalami penurunan sebesar 6,4% pada semester I/2018 (yoy) menjadi hanya Rp19,36 miliar, sehingga meningkatkan laba kotor perseroan sebesar 27,93% menjadi Rp31,97 miliar.

Kata Rudolf, tahun ini ada rencana yang tertunda seiring dengan penurunan kinerja dari perusahaan operator. Disampaikannya, dari proses registrasi kartu, industri operator tumbuh tidak akan semasif pada tahun lalu. Hal tersebut turut berdampak pada kinerja perseroan. Rudolf menyebut sejak awal tahun perusahaan yang bergerak di infrastruktur telekomunikasi ini telah memprediksi kondisi tersebut sehingga menetapkan pertumbuhan moderat pada penambahan menara.