Danai Ekspansi Luar Negeri - Sahid Jaya Internasional Terbitkan Obligasi

NERACA

Jakarta – Kembangkan ekspansi ke luar negeri, PT Sahid Jaya Internasional Tbk (SHID) tengah menyusun rencana untuk tahun 2019. Untuk mendukung rencana tersebut, emiten properti tersebut, akan menerbitkan surat utang atau obligasi. “Ekspansi ke luar negeri tahun depan,” kata Hariyadi B Sukamdani, Direktur Utama SHID di Jakarta, kemarin.

Disampaikannya, pada tahun ini perseroan tidak memiliki rencana aksi korporasi dan untuk menopang rencana tersebut, SHID akan menerbitkan obligasi. Hanya saja, dia tidak merinci lebih jauh besaran penerbitan obligasi dan negara yang dituju. Sebelumnya, SHID berencana akan membangun delapan hotel dalam dua tahun kedepan. Rincinya, tahun 2018 akan membangun di Tangerang, Gili Trawangan dan Bandung. Adapun di tahun 2019, perseroan berencana membangun hotel di Pangandaran, Bogor, Timika dan wilayah Indonesia Timur lainnya.

Tahun ini, PT Hotel Sahid Jaya Internasional Tbk menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 10 miliar. Direktur Keuangan PT Hotel Sahid Jaya Internasional Tbk, Dyah Tri Anjayani pernah bilang, capex tersebut akan digunakan untuk dana operasional guna mengembangkan bisnis hotel di antaranya untuk melanjutkan proyek renovasi, pengembangan bisnis makan dan minuman, serta penajaman dan pengembangan kegiatan marketing.”Dari segi fasilitas dana akan digunakan untuk melanjutkan renovasi Grand Hotel Sahid Jaya (GHSJ) dengan memperbaiki peralatan yang ada saat ini seperti mengganti pemanas air dengan heat pump, penggantian lampu LED, perbaikan pipa-pipa air, dan renovasi kamar di lantai 10 serta fasilitas umum lainya baik dari segi marketing maupun di bisnis food and beverages,” ujar Dyah.

Menurutnya, seluruh dana anggaran belanja modal tersebut berasal dari dana internal perusahaan yang akan diatribusikan ke pengembangan bisnis secara bertahap. “Sejauh ini kita masih berupaya untuk menggunakan dana sendiri oleh karena itu penyelesaian sedikit terlambat karena semua kita lakukan bertahap seperti renovasi lobi depan, lobi samping, kemudian renovasi kamar di lantai 10 kita memerlukan waktu karena kita menggunakan dans sendiri,” kata Dyah.

Sebagai catatan, dana Rp 10 miliar tersebut hanya digunakan untuk peremajaan fasilitas dan pengembangan bisnis milik hotel Sahid, di luar dana untuk pembangunan hotel yang merupakan kerjasama dengan investor. “Tahun ini memang kita akan buka beberapa hotel yang bekerja sama dengan investor namun dana capex ini tidak termasuk di dalamnya,” tuturnya.

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…