Ada Perayaan Idul Adha, Kementan Pastikan Tidak Menganggu Stok Daging Nasional

NERACA

Jakarta - Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH), Kementerian Pertanian (Kementan), I Ketut Diarmita menegaskan perayaan Idul Adha memang acara rutin tiap tahun sebagai uapaya peringatan hari raya kurban umat islam. Meski setiap kali perayaan hari raya semua hewan kurban milik peternak hampir dikeluarkan tapi tidak menganggu stok daging nasional. “Momen tahunan ini kan sudah berlangsung lama, jadi memang tidak menganggu ketersediaan stok daging nasional,” tegas I ketut, saat berbincang dengan Wartawan, sesaat setelah meresmikan Tempat Pemotongan Hewan (TPH), di Masjid gedung Kementan, di Jakarta, Rabu (22/8).

Karena memang, biasanya hewan kurban yang keluar saat perayaan idul adha dating dari peternak-peternak kecil. “Jadi memang bicara hewan kurban memang dari para peternak kecil dan momen kaya lebaran haji ini berkah untuk mereka,” tambahnya.

Menurut I Ketut, sambungnya, kalau daging untuk kebutuhan konsumsi biasanya memang ada dari peternak kecil, tapi lebih banyak dari peternak yang memang fokus pada peternakan. “Saya bilang tidak menganggu karena memang mayoritas kalau hewan kurban dari peternak kecil. Kalau untuk konsumsi harian dari peternak besar, dan kalau pun ada kurang impor. Tapi itu pun presentasenya 70 persen dari lokal, 30 persen impor,” ujarnya.

Menyikapi perdaging nasional, menurut I Ketut lagi,  mayoritas peternak kita memang berternak untuk investasi bukan karena memang fokus menjadi peternak itu yang menjadi kendala sampai dengan saat ini. Mereka itu biasanya petani sawah,perkebunan, dan punya hewan ternak itu sampingan. Biasanya mereka hanya punya sekitar 5 ekor, padahal bicara skala ekonomi peternak terutama sapi minimal 10 ekor. “Kalau banyak peternak yang mau fokus disitu, saya yakinkan kita bisa tekan impor daging. Semua bisa diakomodir dari peternak lokal,” ucapnya.

Harapannya memang, ke depan langkah yang sedang kami (Kementan), ingin mengajak seluruh peternak kita untuk bisa fokus. Minimal bisa memelihara 10 ekor. “Sekarang presntasenya sudah 70 banding 30. Jika semua peternak kita sudah bisa memelihara 10 saja, impor daging bisa lebih diminimalisir,” tandasnya.

Sementara itu, menurut I Ketut lagi,  produksi daging sapi di dalam negeri tahun 2018 sebesar 403.668 ton. Namun, perkiraan kebutuhan daging sapi di dalam negeri 2018 sebesar 663.290 ton.

Seperti diketahui, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), penyediaan sapi potong dan daging sapi dalam negeri selama ini 98% berbasis peternakan rakyat. 

BERITA TERKAIT

Pelaku Transhipment Dari Kapal Asing Ditangkap - CEGAH ILLEGAL FISHING

NERACA Tual – Kapal Pengawas Orca 06 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mengamankan Kapal Pengangkut Ikan asal Indonesia yang…

Puluhan Ton Tuna Loin Beku Rutin Di Ekspor ke Vietnam

NERACA Morotai – Karantina Maluku Utara kembali memfasilitasi ekspor tuna loin beku sebanyak 25 ton tujuan Vietnam melalui Satuan Pelayanan…

Libur Lebaran Dorong Industri Parekraf dan UMKM

NERACA Jakarta – Tingginya pergerakan masyarakat saat momen mudik dan libur lebaran tahun ini memberikan dampak yang besar terhadap industri…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Pelaku Transhipment Dari Kapal Asing Ditangkap - CEGAH ILLEGAL FISHING

NERACA Tual – Kapal Pengawas Orca 06 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berhasil mengamankan Kapal Pengangkut Ikan asal Indonesia yang…

Puluhan Ton Tuna Loin Beku Rutin Di Ekspor ke Vietnam

NERACA Morotai – Karantina Maluku Utara kembali memfasilitasi ekspor tuna loin beku sebanyak 25 ton tujuan Vietnam melalui Satuan Pelayanan…

Libur Lebaran Dorong Industri Parekraf dan UMKM

NERACA Jakarta – Tingginya pergerakan masyarakat saat momen mudik dan libur lebaran tahun ini memberikan dampak yang besar terhadap industri…