KKP Serahkan Kartu Kusuka Bagi Pembudidaya Ikan

NERACA

Jepara -  Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyerahkan Kartu Pelaku Usaha  Kelautan dan Perikanan (KUSUKA) kepada pembudidaya ikan di Jawa Tengah. Sebagai tahap awal kartu ini diserahkan melalui PT. BNI (Persero) kepada sebanyak 236 pembudidaya ikan yang telah tervalidasi di tiga Kabupaten yakni Jepara, Pati dan Demak. Adapun sisanya akan diberikan secara bertahap setelah proses validasi selesai.

Penerbitan Kartu KUSUKA merupakan bagian upaya KKP dalam melakukan pemberdayaan dan perlindungan bagi pelaku usaha perikanan khususnya pembudidaya ikan yakni melalui penyediaan data base yang akurat di bidang kelautan dan perikanan. Penerbitan kartu KUSUKA juga merupakan program KKP dalam mewujudkan sistem satu data melalui single identity bagi pelaku usaha kelautan dan perikanan.

Sekretaris Ditjen Perikanan Budidaya, Tri Hariyanto, menyampaikan hal tersebut saat menyerahkan kartu KUSUKA kepada perwakilan pembudidaya ikan di tiga Kabupaten yakni Jepara, Pati dan Demak.

"Data base yang disajikan secara online dan terintegrasi menjadi keniscayaan pada saat ini. Ini akan memberikan kemudahan kepada pemerintah dalam memetakan kebijakan yang bersentuhan langsung dengan pembudidaya ikan. Salah satunya nanti kartu ini akan menjadi basis data untuk perlindungan bagi pembudidaya ikan melalui program asuransi perikanan bidang pembudidayaan ikan. Disamping itu kartu ini akan menjadi sarana efektif dalam melakukam pembinaan, monitorong dan evaluasi perkembangan usaha budidaya yang dijalankan", jelas Tri dalam keterangannya di Jepara, sebagaimana disalin dari siaran resmi.

Tri menambahkan dalam penerbitan kartu KUSUKA ini KKP bekerjasama dengan PT. Bank Negara Indonesia (Persero). Kerjasama ini penting karena pihak perbankan juga secara langsung menyediakan akses pembiayaan bagi usaha mikro kecil. Hal lain yang tak kalah penting yakni seiring tuntutan persyaratan perdagangan perikanan global yang menuntut jaminan mutu dan keamanan pangan produk, maka kartu KUSUKA dapat menjadi basis awal sistem ketelusuran bagi produk perikanan budidaya di hulu.

Ditanya mengenai nilai tambah bagi pembudidaya ikan, Tri menjelaskan bahwa pembudidaya yang telah memiliki kartu akan menjadi prioritas utama dalam mengakses dukungan program-program KKP.

"Terkait berbagai dukungan program KKP yang sifatnya langsung ke Masyarakat, pasti terlebih dahulu kita akan prioritaskan pemilik kartu KUSUKA, karena ini yang telah terjamin keakuratan data basenya", pungkasnya.

Sementara itu Divisi Pemasaran BNI Cab. Jepara, Dian Dwi Rawaningrum, menjelaskan bahwa selain sebagai data base yang terintegrasi dengan web KKP,  kartu ini memiliki multiguna khususnya bagi kemudahan akses transaksi online, dan kemudahan akses pembiayaan seperti KUR. Nantinya menurut Dian, pihak perbankkan tidak perlu repot repot melakukan verifikasi, karena kartu ini telah terjamin keakuratannya.

"Secara prinsip Kartu KUSUKA ini juga berfungsi layaknya kartu debet, hanya saja tidak dikenakan biaya administrasi dan limit saldo yang lebih kecil yakni Rp. 20 rb. Pembudidaya ikan harus mulai diedukasi untuk mulai terbiasa menggunakan transaksi non tunai, agar lebih efisien dan minim resiko", tutur Dian saat dimintai keterangan.

"Satu hal lagi, berbagai transaksi kartu KUSUKA juga bisa dilakukan melalui agen 46 yang ada di desa desa. Jadi pembudidaya tak usah repot repot melakukan transaksi di kantor cabang. Cukup melalui agen 46", imbuhnya.

Pada kesempatan tersebut juga dilakukan simulasi penggunaan kartu KUSUKA melalui mini mobile ATM. Sarifuddin, salah seorang pembudidaya ikan asal Pati menuturkan bahwa dengan Kartu KUSUKA ini diharapkan akan memberikan pelajaran bagi pembudidaya bertransaksi online, dan memanfaatkannya sebagai sarana untuk mempermudah manjamen usaha agar lebih efektif, misalnya dengan menyisihkan keuntungan melalui tabungan di kartu KUSUKA.

"Kami merasa senang, apalagi setelah memiliki kartu ini akan dapat prioritas pertama dalam mendapatkan dukungan pemerintah, selain tentunya nanti akan lebih mudah mengakses bantuan modal seperti KUR dari bank BNI", ungkap Sarifuddin.

BERITA TERKAIT

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

Hingga H+3 Pertamina Tambah 14,4 juta Tabung LPG 3 Kg

NERACA Malang – Selama Ramadhan hingga H+3 Idul Fitri 2024, Pertamina melalui anak usahanya, Pertamina Patra Niaga, telah menambah pasokan…

Pengembangan Industri Pengolahan Kopi Terus Dirorong

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong perkembangan industri pengolahan kopi nasional. Hal ini untuk semakin mengoptimalkan potensi besar…

BERITA LAINNYA DI Industri

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

Hingga H+3 Pertamina Tambah 14,4 juta Tabung LPG 3 Kg

NERACA Malang – Selama Ramadhan hingga H+3 Idul Fitri 2024, Pertamina melalui anak usahanya, Pertamina Patra Niaga, telah menambah pasokan…

Pengembangan Industri Pengolahan Kopi Terus Dirorong

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong perkembangan industri pengolahan kopi nasional. Hal ini untuk semakin mengoptimalkan potensi besar…