Bangun Pabrik Baru - Mayora Indah Siapkan Dana Rp 600 Miliar

NERACA

Jakarta –Bangun pabrik baru guna menggenjot kapasitas produksi, PT Mayora Indah Tbk (MYOR) menganggarkan dana sebesar Rp 600 miliar untuk membeli aset tanah yang berada di Balaraja, Banten yang saat ini dimiliki oleh PT Tedjopratama Mandirigemilang dan PT Lubuk Permata. Mayora mengungkapkan, pembelian tanah ini tidak akan berdampak negatif pada arus kas. Mayora memiliki aset kas yang memadai. Rasio lancar perusahaan atau current ratio sebesar 238,6%. Manajemen MYOR merasa pembelian aset tidak akan berdampak negatif.

Asal tahu saja, Mayora Indah, Tedjopratama dan Lubuk Permata merupakan perusahaan terafiliasi. Ketiga perusahaan ini memiliki pemegang saham yang sama secara tidak langsung, yakni Jogi Hendra Atmadja. Perseroan mengungkapkan, pembelian aset tanah dimaksudkan untuk menunjang rencana perusahaan dalam mendirikan pabrik untuk menambah 3 line produk biskuit dan 15 line produk wafer.

Yuni Gunawan, Sekretaris Perusahaan MYOR mengungkapkan, sumber dana untuk membangun pabrik dari pinjaman bank dan kas internal,”Peningkatan kapasitas produksi dengan adanya pabrik baru belum bisa diumumkan tunggu saja waktunya. Rencana pembangunan pabrik baru tersebut dilakukan karena makin meningkatnya permintaan atas produk biskuit dan wafer Mayora,"ujarnya di Jakarta, kemarin.

Perseroan menargetkan, perluasan sarana produksi ini dapat selesai tahun depan. Diharapkan, dengan hadirnya pembangunan pabrik bisa mengerek peningkatan penjualan dan laba bersih. Diperkirakan pada 2022 laba bersih perusahaan konsumer ini akan meningkat 4% dan akan meningkat 8% pada 2025.  Tahun ini, perseroan menargetkan ekspor bisa meningkat sampai 45% dari total penjualan.

Sedangkan untuk sisi pendapatan, Yuni bilang MYOR menargetkan pendapatan di tahun 2018 sebesar Rp. 22,9 triliun atau naik 10,3% dari Rp 20,817 triliun di akhir tahun lalu. Hingga April 2018, perseroan sudah mengantongi penjualan sebesar Rp7,44 triliun, naik 14,3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp6,51 triliun.

Artinya, dari target yang ingin dicapai tahun ini, perseroan telah merealisasikan sebesar 32,48% dalam 4 bulan pertama tahun ini. Untuk mencapai target penjualan tahun ini, perseroan akan menjalankan beberapa strategi berupa intensifikasi program marketing dan juga peningkatan kapasitas produksi.“Kita konsisten jalankan Mayora marketing way, ada empat hal yang akan kita jaga. Pertama produknya harus acceptable, kemudian harganya terjangkau. Kita juga jaga distrubusi dan awareness. Setiap tahun dipertajam agar lebih baik lagi,”kata Andre Sukendra Atmadja, Direktur Utama MYOR.

Dari sisi laba bersih, MYOR menargetkan kenaikan sebesar 5,2% menjadi Rp 1.716 triliun dari Rp 1.631 triliun pada akhir tahun sebelumnya. Hingga April 2018, laba bersihnya naik 35,8% menjadi Rp630 miliar dibanding Rp464 miliar pada April 2017.

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…