Kinerja Tidak Sesuai Pasar - Investor Asing Marak Lepas Saham Telkom

NERACA

Jakarta – Melorotnya performance kinerja keuangan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang tidak sesuai ekspektasi investor, menjadi alasan investor melepas harga saham BUMN telekomunikasi ini. Aksi lepas saham Telkom terus berlanjut sepekan kemarin dan pada awal pekan perdagan ini, aksi jual investor asing terus berlanjut hingga perdagangan berakhir. Total akumulasi jual bersih (net sell) investor asing hingga perdagangan sesi II berakhir mencapai Rp 136,56 miliar.

Selain itu, depresiasi rupiah menjadi salah satu pemicu asing melepas kepemilikan sahamnya di TLKM. Pada saat rupiah melemah melawan dolar AS, berinvestasi dalam instrumen yang berbasis rupiah menjadi kurang menarik lantaran ada potensi rugi kurs yang harus ditanggung investoro.
Dari sisi kinerha mari kita lihat secara rinci yang menjadi pemicu aksi jual saham Telkom. Dimana pendapatan dari seluler tertekan ditengah upaya pemerintah menerapkan aturan registrasi kartu prabayar.

Perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengungkapkan, penurunan laba bersih sepanjang semester I-2018 sebesar 28,13% menjadi Rp 8,69 triliun. Pada periode yang sama tahun lalu perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 12,10 triliun. Kalau kuartal II-2018, perusahaan membukukan laba bersih sebesar Rp 2,96 triliun, sangat jauh dari rata-rata konsensus yang dihimpun oleh Reuters sebesar Rp 5,96 triliun atau anjlok 45,4% secara YoY.

Pada periode tersebut, perseroan mencatatkan kenaikan pendapatan tipis yakni sebesar 0,54% saja menjadi Rp 64,36 triliun dari Rp 64,02 triliun pada akhir Juni 2017 lalu. Jika dirinci lebih dalam, sepanjang semester I 2018 perseroan mencatatkan penurunan 18,89% pendapatan yang berasal dari segmen selular menjadi Rp 15,57 triliun. Sedangkan secara keseluruhan, jumlah pendapatan perseroan tercatat turun 18,22% YoY menjadi Rp 18,69 triliun.

Pendapatan telepon selular berasal dari pendapatan jasa pascabayar, yang terdiri dari pendapatan pemakaian dan biaya abonemen bulanan. Pendapatan tersebut juga terdiri dari pendapatan pulsa dan pemakaian atas jasa nilai tambah diakui, berdasarkan penggunaan pelanggan. Ditambah dengan pendapatan biaya abonemen bulanan diakui, sebagai pendapatan pada saat pelanggan berlangganan.

Namun, pendapatan internet dan data seluler perseroan tercatat tumbuh 16,19% secara YoY menjadi Rp 20,19 triliun. Sehingga secara total, jumlah pendapatan data, internet dan jasa teknologi informatika naik 10,91% pada semester I tahun ini menjadi Rp 37,6 triliun. Pendapatan dari seluler perseroan dibukukan melalui salah satu anak usahanya yang terbesar dengan kepemilikan 65% yaitu PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) mengalami penurunan.

Tercatat, pada sepanjang semester I-2018, laba komprehensif periode berjalan perseroan turun 24,6% menjadi Rp 11,72 triliun. Sedangkan pendapatan Telkomsel sepanjang semester I tahun ini juga turun 7,06% menjadi Rp 42,74 triliun. Pada periode yang sama tahun lalu Telkomsel mencatatkan pendapatan senilai Rp 45,98 triliun.

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…