Awal Pekan, IHSG Bertahan di Zona Hijau

NERACA

Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (20/8) awal pekan ini, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,87% atau 108,39 poin di level 5.892,19, setelah dibuka rebound dengan penguatan 0,86% atau 49,74 poin di level 5.833,54 pagi tadi. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak pada level 5.833,54 – 5.919,33.

Berdasarkan data Bloomberg, sebanyak 266 saham menguat, 130 saham melemah, dan 203 saham stagnan dari 599 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sektor aneka industri yang menguat 3,56% memimpin penguatan seluruh sembilan sektor pada IHSG, diikuti sektor industri dasar yang menguat 2,69% dan sektor tambang yang naik 2,47%.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) dan saham PT Bank Central Asia Tbk. (TLKM) yang masing-masing menguat 4,26% dan 2,25% menjadi penopang utama terhadap penguatan IHSG awal pekan kemarin. Pergerakan indeks saham lainnya di Asia Tenggara cenderung variatif dengan indeks FTSE Straits Time Singapura melemah 0,15%, indeks FTSE Malay KLCI menguat 0,23%, indeks SE Thailand menguat 0,72, sedangkan indeks PSEi Filipina melemah 1,09%.

Secara keseluruhan, bursa saham Asia mengikuti pergerakan bursa saham global yang menguat di tengah optimisme atas pembicaraan perdagangan yang direncanakan antara Amerika Serikat dan China. Pada pembukaan perdagangan, IHSG dibuka menguat 63,99 poin atau 1,11% menjadi 5.847,78. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 13,86 poin atau 1,53% menjadi 918,65.

Kata analis Senior CSA Research Institue, Reza Priyambada, mayoritas pergerakan bursa saham yang berada di area positif menjadi salah satu faktor yang mendorong IHSG berada di area positif.”Kondisi bursa saham global yang mulai positif memberikan sentimen positif pada IHSG. Tampaknya pelaku pasar merespon positif kondisi global yang cenderung menguat,”ujarnya.

Dia menambahkan, kenaikan IHSG itu juga seiring dengan sejumlah harga saham yang telah masuk dalam area jenuh jual (oversold), di tengah situasi itu pelaku pasar memnfaatkan momentum harga saham yang telah rendah untuk kembali diakumulasi. Sementara itu, Vice President Research Department, Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan kebijakan Bank Indonesia yang menaikan suku bunga menunjukkan langkah sigap pemerintah dalam menentukan kebijakan ditengah kondisi pergolakan ekonomi dunia.”Diharapkan dapat menjaga situasi perekonomian nasional sehingga dapat menopang pola gerak IHSG hingga beberapa waktu mendatang," ujar William Surya Wijaya.

Bursa regional, di antaranya indeks Nikkei dibuka turun 72,65 poin (0,33%) ke 22.197,73, indeks Hang Seng menguat 118,87 poin (0,44%) ke 27.332,28, dan indeks Strait Times menguat 3,88 poin (0,12%) ke posisi 3.213,32.

BERITA TERKAIT

Peduli Bumi, Acer Indonesia Tanam 1.500 Mangrove

Dalam rangka merayakan hari jadi perjalanan 25 tahun Acer di Indonesia dan juga bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan pada…

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Peduli Bumi, Acer Indonesia Tanam 1.500 Mangrove

Dalam rangka merayakan hari jadi perjalanan 25 tahun Acer di Indonesia dan juga bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan pada…

Kemana Jasa Marga dan PUPR? - Stasiun Whoosh Karawang Belum Beroperasi

Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang hingga kini masih belum bisa digunakan sebagai tempat pemberhentian meski sebenarnya sudah rampung. Penyebabnya karena…

PGEO Beri Kesempatan Setara Bagi Perempuan

Dalam rangka memperingati hari Kartini dan mendukung kesetaraan perempuan, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) juga memberikan kesempatan yang luas…