Dihantui Volatile IHSG - BEI Masih Optimis Target IPO Melebihi Target

NERACA

Jakarta – Di sisa paruh kedua tahun ini, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) masih optimis target perusahaan yang akan melakukan pencatatan atau initial public offering (IPO) akan melebihi target. “Rencana sebelumnya adalah 35 yang IPO, namun saat ini sudah ada 32 dan di pipeline masih ada 16. Jadi kami optimis di akhir tahun bisa mencapai 44 sampai 45 dan dapat tembus total 600 emiten yang terdaftar,”kata Direktur BEI, I Gede Nyoman Yetna di Jakarta, kemarin.

Dirinya juga menyakini bahwa dari pipeline yang sudah ada tersebut akan terus melanjutkan rencana mereka untuk melakukan IPO walaupun market tengah fluktuatif. Maka guna memenuhi target tersebut, pihak BEI terus menggodok rencana aturan untuk permudah IPO bagi beberapa perusahaan di migas, batubara dan plantation. Nantinya, aturan ini akan tertuang di dalam aturan 1.A.1 terkait dengan izin perusahaan pertambangan yang masih ada dalam tahap eksploitasi.

Kata Nyoman Yetna, pihaknya tengah melakukan kajian terkait proteksi dan sisi menimbang risiko terkait kepastian emiten ini untuk dapat menghasilkan. Karena jika aturan ini muncul maka pihak emiten dapat melakukan IPO walaupun belum menghasilkan atau masih di tahap eksplorasi. Tentu, mitigasi risiko dan proteksi sangat dibutuhkan untuk investor sebelum mereka mengambil keputusan untuk berinvestasi. “Migas kami sudah ketemu regulator, untuk sektor batubara sudah ketemu pelakunya. Pelaku menyambut baik karena kebutuhan dana bukan hanya di tahap produksi saja,” ujarnya.

Pihaknya bekerja sama dengan pihak ketiga terkait mitigasi risiko tersebut. Nantinya pihak ketiga yang berasal dari asosiasi terkait akan memaparkan rekomendasi serta proyeksi kedepan calon emiten yang akan melakukan IPO tersebut.”Ini akan mempercepat aksi pendanaan mereka melalui IPO, mudah-mudahan tahun ini akan selesai. Kami masih fokus di sektor migas, batubara dan plantation, namun ke depan akan ada sektor baru yakni energi yang terbarukan,”kata Nyoman.

Sebagai informasi, bergejolaknya indeks harga saham gabungan (IHSG) menjadi pertimbangan dan alasan beberapa perusahaan menunda rencana IPO. Memasuki semester II ini terpantau pergerakan IHSG semakin bergejolak. Setelah sebelumnya menyentuh level 6.077 pada tanggal 10 Agustus lalu, IHSG merosot 3,55% di tanggal 13 Agustus ke level 5.861 akibat paparan eksternal. Pasca sentimen eksternal semakin kuat, berdampak langsung kepada pergerakan IHSG yang semakin volatile.

Mengawali pembukaan perdagangan Senin (20/9) awal pekan kemarin, IHSG dibuka menguat 63,99 poin atau 1,11% menjadi 5.847,78. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 13,86 poin atau 1,53% menjadi 918,65. Analis senior CSA Research Institue, Reza Priyambada mengatakan bahwa mayoritas pergerakan bursa saham yang berada di area positif menjadi salah satu faktor yang mendorong IHSG berada di area positif.”Kondisi bursa saham global yang mulai positif memberikan sentimen positif pada IHSG. Tampaknya pelaku pasar merespon positif kondisi global yang cenderung menguat,"ujarnya.

Dia menambahkan, kenaikan IHSG itu juga seiring dengan sejumlah harga saham yang telah masuk dalam area jenuh jual (oversold), di tengah situasi itu pelaku pasar memnfaatkan momentum harga saham yang telah rendah untuk kembali diakumulasi.

BERITA TERKAIT

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

IHSG Melemah di Tengah Penguatan Bursa Asia

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (17/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Danai Refinancing - Ricky Putra Globalindo Jual Tanah 53 Hektar

NERACA Jakarta – Perkuat struktur modal guna mendanai ekspansi bisnisnya, emiten produsen pakaian dalam PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY)…

Libur Ramadan dan Lebaran - Trafik Layanan Data XL Axiata Meningkat 16%

NERACA Jakarta – Sepanjang libur Ramadan dan hari raya Idulfitr 1445 H, PT XL Axiata Tbk (EXC) atau XL Axiata…