Penjualan Alam Sutera Capai 75% dari Target

NERACA

Jakarta – Di semester pertama tahun ini, emiten properti PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) berhasil merealisasikan pra penjualan atau marketing sales Rp 2,99 triliun. Dimana pencapaian tersebut setara dengan 75% dari target tahun ini sebesar Rp 4 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Perseroan mengungkapkan, marketing sales dari segmen komersial masih mendominasi. Porsinya mencapai 61% dari total marketing sales. Sedang segmen apartemen berkontribusi 24% dari marketing sales. Sementara, segmen residensial hanya berkontribusi 15% terhadap marketing sales. Untuk mengejar marketing sales, ASRI tidak hanya akan mengandalkan proyek-proyek eksisting tahun ini. Perusahaan juga akan meluncurkan dua proyek baru di Alam Sutera dan beberapa kluster baru di Suvarna Sutera.

Untuk pendapatan tahun ini, ASRI menargetkan bisa membukukan Rp 3,5 triliun-Rp 4 triliun. Sedangkan laba bersih ditargetkan sekitar Rp 35% dari pendapatan. Tony Rudianto, Sekretaris Perusahaan ASRI pernah bilang, perseroan optimistis tahun ini bisa mencatatkan kinerja yang baik seperti halnya tahun lalu.

Disampaikannya, kebijakan dan strategi perusahaan selalu mengikuti atau menyesuaikan dengan dinamika di pasar. Target penjualan pemasaran ASRI tahun ini sebesar Rp 4 triliun, meningkat 81,8% dari pencapaian perusahaan pada 2017 yang senilai Rp 2,2 triliun. Sebesar Rp 2,5 triliun dibidik dari proyek komersial dan proyek residensial diharapkan menyumbang Rp 1,5 triliun.

Untuk mencapai target tersebut, ASRI tidak hanya mengandalkan proyek-proyek eksisting. Perusahaan juga akan meluncurkan dua proyek baru di Alam Sutera dan beberapa kluster baru di Suvarna Sutera. Tony mengungkapkan, pihaknya akan meluncurkan produk baru low-rise apartement bertajuk Lloyd pada 8 April 2018 di kawasan Alam Sutera dan akan diikuti cluster baru di kawasan Suvana Sutera bertajuk Flavio pada akhir April 2018.

Selain mengejar penjualan, ASRI juga akan melakukan pembelian tanah(bersifat diskresi) dan penyelesaian proyek rumah yang sudah terjual pada tahun sebelumnya. Hanya saja, Tony tidak menyebutkan nilai capex yang disiapkan untuk itu. "Besaran capex akan tergantung kebutuhan yang ada di lapangan," ujarnya.

Perlu diketahui, torehan realisasi penjualan tahun lalu terbilang sangat rendah, karena hanya mencapai 44% dari target awal yang mereka patok yaitu Rp 5 triliun. Pencapaian itu bahkan turun 35,29% dibandingkan perolehan marketing sales tahun 2016 senilai Rp 3,4 triliun. Dari pencapaian tahun lalu, Alam Sutera Township hanya menyumbang penjualan pemasaran sekitar Rp 689 miliar.

Sedangkan Suvarna Sutera Township berkontribusi sekitar Rp 1,3 triliun, serta apartemen dan perkantoran hanya menyumbang Rp 202 miliar. Menurut Tony, penyebab rendahnya penjualan pemasaran itu akibat dari bisnis properti yang relatif lambat dan penjualan perkantoran di The Tower lebih rendah dari proyeksi perusahaan. "Penjualan The Tower yang masih dalam proses negosiasi." ujarnya.

 

 

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…