GWK Jadi Lokasi "Host Country Reception"

Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) akan diresmikan Presiden RI Joko Widodo pada 22 September mendatang. Selanjutnya, GWK Cultural Park khususnya di Lotus Pond akan dijadikan lokasi Host Country Reception terkait IMF-World Bank (WB) Annual Meeting. Acara tersebut akan dihadiri Presiden, para delegasi IMF-WB dan juga para pejabat dari Indonesia.

Ketua Unit Khusus Pertemuan Tahunan IMF-WB 2018, Peter Jacobs di sela-sela ritual malaspas Patung GWK, Rabu (8/8) mengatakan, Lotus Pond dipilih untuk mendapatkan latar belakang patung. Di bagian depan khusus untuk VIP termasuk presiden. Sementara di bagian belakang akan ada standing party. Host country reception yang akan digelar 12 Oktober 2018 malam, diharapkan dapat menghadirkan 4.000-an orang delegasi.

Ini akan jadi showcase yang luar biasa buat Indonesia, buat Bali. Kita akan dapat banyak turis yang datang dan harapannya nanti host country reception itu akan menjadi memorable moment buat para delegasi dan semua orang yang hadir di IMF-World Bank Annual Meeting,” ujarnya.

Menurut Peter, acara itu akan mempertunjukkan dan memperkenalkan lebih banyak hal tentang Indonesia. Tidak hanya keanekaragaman budayanya, tapi juga kuliner khas tanah air. Saat ini persiapan sudah mencapai 85 persen. Sisanya hanya tinggal implementasi berupa pemasangan furniture, IT, dan sebagainya.

Menko Bidang Kemaritiman RI Luhut Binsar Pandjaitan, mengaku akan bersurat ke IMF-World Bank mengenai dampak gempa di Lombok terhadap persiapan Annual Meeting di Bali. Kendati setelah dilakukan pengecekan pada sejumlah hotel, tidak ditemukan adanya masalah. Di sisi lain, para delegasi juga tidak merasa khawatir dengan adanya gempa tersebut.

“Kemarin malah dinyatakan Annual Meeting IMF-World Bank di Bali, sejak tahun 1946 mungkin yang terbesar. Lebih dari 15 ribu orang akan hadir,” ujarnya. Luhut mengingatkan semua pihak, termasuk pengamanan supaya memenuhi standar yang sudah diberikan oleh pemerintah.

Sementara Presiden Komisaris PT Alam Sutera Realty Tbk Harjanto Tirtohadiguno sebagai investor menjamin pengembangan proyek Taman Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Ungasan, Bali, tidak menyimpang dari konsep awal serta tetap berbasis budaya.

Harjanto menyatakan jika selama ini ada kekhawatiran dari sejumlah pihak mengenai rencana pengembangan GWK yang dianggap menyimpang dari konsep awal menurut dia hal itu tidak beralasan.

"Ada yang beranggapan GWK ke depan akan dibangun dan dilengkapi dengan kompleks real estate terpadu karena kami perusahaan properti yang tbk, sekarang yang dimaksud dengan real estate terpadu itu apa? Kalau yang dimaksud pengembangan perumahan jelas tidak mungkin. Ke depan kami hanya akan membangun fasilitas supporting untuk kawasan ini," katanya.

Fasilitas pendukung yang dimaksud meliputi hotel, akomodasi, restoran, dan berbagai fasilitas lainnya.

Pihaknya menyadari sejak awal bahwa konsep GWK sejak mula dibangun adalah taman budaya. "Ini kan taman budaya jadi pengembangannya jelas akan disesuaikan dengan konsep-konsep yang mengadaptasi lokal genius Bali," katanya.

Harjanto menegaskan rencana pengembangan komersial atau residential di kawasan GWK sendiri sampai saat ini masih dalam kajian dengan mempertimbangkan beberapa faktor, antara lain bisnis pariwisata dan properti di Bali pada 2019.

Apalagi menurut dia, investasi yang ditanamkan di proyek budaya yang rampung dibangun selama 28 tahun itu juga dilakukan perseroan secara bertahap.

Namun pihaknya menargetkan pengembangan kawasan taman budaya GWK dan fasilitas pendukungnya bisa terselesaikan dalam waktu lima tahun ke depan. "Targetnya selesai dalam waktu lima tahun," katanya. (dbs)

BERITA TERKAIT

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…

BERITA LAINNYA DI

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…