Patung Garuda Wisnu Kencana: - Tegak Berdiri Setelah 28 Tahun

Patung Garuda Wisnu Kencana ( GWK) setinggi 121 meter ini dibangun di atas lahan seluas sekitar 60 hektar di Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Tinggi GWK melebihi patung Liberty di Amerika dan proses pembuatannya memakan waktu kurang lebih 28 tahun.

 

NERACA

 

I Nyoman Nuarta tampak sangat lega ketika menyaksikan karyanya telah rampung. Pada 4 Agustus 2018, acara syukuran bertajuk Swadharma Ning Pertiwi digelar untuk merayakan penyelesaian pembuatan patung. Swadharma Ning Pertiwi berarti persembahan seseorang kepada tanah kelahirannya. Perayaan dan syukuran ini adalah peringatan terhadap perjuangan panjang Nyoman Nuarta sebagai pematung.

Butuh waktu 28 tahun untuk menyelesaikan patung Garuda Wisnu Kencana. Hal ini berarti pembangunan GWK berlangsung dalam empat era kepemimpinan presiden. Ide membangun GWK muncul tahun 1989 ketika Nyoman Nuarta bertemu dengan dua menteri di zaman Soeharto, yaitu Joop Ave dan IB Sujana, serta dan Gubernur Bali, Ida Bagus Oka.

Setelah disetujui oleh Presiden Soeharto pada tahun 1990, lalu dilakukan pembebasan lahan. Groundbreaking dilakukan pada tahun 1997. Krisis ekonomi dan dana minim membuat Nyoman menjual 80 persen kepemilikan modalnya. Setelah mendapat suntikan dana, secara resmi tahun 2013 GWK mulai dibangun dan baru rampung pada Agustus 2018 di era Jokowi.

Sementara itu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengharapkan patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang pembangunannya sudah rampung, menjadi markas forum budaya dunia, karena memiliki nilai spiritual serta seni dan budaya.

"Kalau bisa terwujud dan saya yakin bisa terwujud, saya kira dunia tidak perlu kemana-mana. Davos bisa menjadi forum ekonomi dunia, kenapa kita tidak bisa jadi forum budaya dunia," katanya ketika menghadiri pagelaran seni "Swadharma Ning Pertiwi" di GWK, Kabupaten Badung.

Menurut dia, kehadiran GWK akan semakin memberikan manfaat kepada masyarakat Bali dan Indonesia khususnya untuk sektor pariwisata. Dari sisi spiritual, lanjut Pastika, Garuda dan Wisnu memberikan perlindungan sebagai manifestasi Sang Hyang Widhi.

Selain perlindungan, juga memberikan kehidupan bagi masyarakat khususnya bagi seniman karena kawasan tersebut menjadi tempat pagelaran kesenian. "Ini akan dikembangkan. Kita kukuhkan posisi sebagai satu masyarakat Indonesia, sebagai orang Bali yang kaya seni dan punya budaya adi luhur dan ini akan memberi kehidupan, semua ada harganya," ucap Pastika.

Selain itu, wisatawan yang selama ini jenuh dengan destinasi wisata tertentu, maka dengan adanya patung ditambah pesdestal setinggi total 121 meter itu menjadi ikon baru bagi Bali dan Indonesia.

Dari ketinggian di dalam gedung patung itu, ucap Pastika, pengunjung dapat melihat sebagian wilayah Bali termasuk daerah tetangga seperti Lombok di NTB dengan pemandangan Gunung Rinjani.

Sementara itu setelah melalui perjalanan panjang selama 28 tahun, akhirnya patung mahakarya fenomenal itu rampung dikerjakan dengan pemasangan modul terakhir pada bagian ekor garuda.

Seniman, penggagas sekaligus pencipta patung GWK Nyoman Nuarta dalam jumpa pers tersebut mengatakan pemasangan modul berupa kepingan tembaga dan kuningan itu merupakan bagian tertinggi patung, melengkapi 754 modul pada 31 Juli 2018.

Pemasangan modul terakhir itu menandai selesainya pembangunan patung yang digagas sejak tahun 1989 tersebut yang menghabiskan sekitar 25 ribu meter persegi tembaga atau hampir 3.000 ton. "Ini patung terbesar dan unik yang pernah dibuat manusia. Ini luar biasa sulitnya," ucap Nuarta.

Sebagai bentuk syukuran, pihaknya menggelar pertunjukan seni bertajuk "Swadharma Ning Pertiwi" yang melibatkan sejumlah seniman dari berbagai bidang.

Mereka di antaranya sutradara Wawan Sofwan, penyanyi dan bintang film Ayu Laksmi, penyanyi Dira Sugandi, penari kecak Ketut Rina, koreografer Eko Supriyanto, dan perancang busana Tjok Abi serta seniman lainnya.

Menurut Nuarta, pagelaran budaya itu persembahan sikap penuh takzim dari seniman kepada Ibu Pertiwi yakni negara dan bangsa Indonesia atas talenta dan kemampuan seorang seniman.

 

Ikon Bali

 

Anggota DPR RI Gede Sumarjaya Linggih mengapresiasi berdirinya patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali sebagai ikon pariwisata Pulau Dewata. "Saya merasa bangga dan bersyukur patung GWK telah berdiri secara kokoh yang menjadi ikon baru sektor pariwisata Pulau Dewata," kata Sumarjaya Linggih.

Ia mengatakan dengan berdirinya patung GWK yang merupakan karya maestro seni Nyoman Nuarta, akan menjadi ikon pariwisata, sehingga para pelancong yang datang ke Bali akan mendapat tambahan objek wisata baru di kawasan taman GWK tersebut.

"Para wisatawan akan mendapatkan tambahan objek wisata baru di kawasan tersebut. Kehadiran GWK diharapkan akan mampu menyerap wisatawan lebih banyak ke Pulau Dewata," ucapnya.

Menurut pemrakarsa sekaligus maestro seni Nyoman Nuarta, GWK tidak hanya menjadi suatu karya seni dan diproses secara kesenian, tapi juga menjadi suatu terobosan ilmu dan teknologi.

Ia mengatakan dunia mengisahkan tradisi dan kandungan kosmologinya, menjadi berada di zaman sekarang dengan sebenar-benarnya. Dengan menumbuhkan dirinya lewat perkembangan terkini dan mewujudkan inti gagasan dan semangat berikutnya.

"Ini rasanya mimpi besar dari masyarakat kita dari sepanjang menghayati hidup sebagai bangsa. Sebagaimana juga gagasan-gagasan pendahulu yang menyatukan kepercayaan orang-orang sebagai suatu masyarakat yang berdaya dan bebas menentukan nasibnya sendiri dalam arus zaman," ujarnya.

Kontur GWK dirancang dalam sistem berlapis-lapis. Patung diiris secara horizontal untuk dipotong menjadi segmen-segmen, yang menjadi modul-modul berukuran 3X4 meter dengan kedalaman yang bervariasi.

Pemodelan GWK tersebut menghasilkan paten kekayaan intelektual tersendiri dengan paten bernomor 00388 tahun 1993 tercatat di Kementerian Kehakiman RI. (agus, iwan, rin, dbs)

 

BERITA TERKAIT

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…

BERITA LAINNYA DI

Jurus Jitu Selamatkan UMKM

Jurus Jitu Selamatkan UMKM  Pelaku UMKM sebenarnya tidak membutuhkan subsidi bunga. Yang sangat mendesak diperlukan adalah penguatan modal untuk memulai…

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020

Tegakkan Protokol Kesehatan di Pilkada 2020 Dalam konteks masih terjadinya penularan dengan grafik yang masih naik, sejumlah pihak meminta pemerintah…

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah

Jangan Buru-Buru Menutup Wilayah Strategi intervensi berbasis lokal, strategi intervensi untuk pembatasan berskala lokal ini penting sekali untuk dilakukan, baik…