NERACA

Jakarta - PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) pada tanggal 13 Agustus 2018 memperoleh tambahan fasilitas pinjaman senilai Rp1,405 triliun dan fasilitas pinjaman dalam mata uang asing senilai US$ 13,3 juta. Sehingga total fasilitas pinjaman yang diperoleh sebesar Rp1,591 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Sekretaris Perusahaan ERAA, Amelia Allen mengatakan, fasilitas pinjaman itu datang dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) akan digunakan untuk  meningkatkan kegiatan operasional dan ekspansi bisnis perseroan. Sementara hingga akhir semester I 2018, emiten distrbutor alat-alat elektronik membukukan kewajiban jangka pendek Rp7,45 triliun dan kewajiban jangka panjang Rp136 miliar. Adapun pendapata sebesar Rp17,09 miliar dan laba bersih Rp435 miliar.

Selain itu, perseroan juga membukukan laba bersih Rp 453,77 miliar. Nilai tersebut meningkat 209,1% dibandingkan Juni 2017 yang mencapai Rp 146,8 miliar. Perseroan menjelaskan, laba bersih diperoleh dari penjualan yang mencapai Rp 17,09 triliun, meningkat dibandingkan Juni 2017 yang sebesar Rp 11,05 triliun. Namun demikian, beban penjualan juga meningkat dari Rp 10,06 triliun pada Juni 2017 menjadi Rp 15,4 triliun pada Juni 2018.

Sementara total aset ERAA tembus Rp 11,92 triliun atau meningkat dibandingkan Desember 2017 yang sebesar Rp 8,87 triliun. Di sisi lain, liabilitas ERAA meningkat dari Rp 5,16 triliun pada Desember 2017 menjadi Rp 7,58 triliun pada Juni 2018. Perolehan laba bersih ERAA erat kaitannya dengan peningkatan penjualan iPhone, iPad dan Macbook. Pasalnya, ERAA merupakan distributor tunggal dari perangkat besutan perusahaan yang bermarkas di Cupertino, California tersebut. Belum lama ini, Morgan Stanley & Co. International meningkatkan kepemilikannya di ERAA dari sebelumnya memiliki sebanyak 1,28% saham menjadi 5,83% setelah transaksi yang dilakukan pada 11 Juli 2018 lalu.